LAHAT, JURNAL SUMATRA – Masyarakat Indonesia sangat gemar mengonsumsi obat-obatan tradisional, diketahui sekarang ini obat tradisional beragam bentuknya, baik berupa pil, kapsul, bubuk ataupun teh herbal.
Obat tradisional adalah ramuan bahan-bahan dari tumbuhan, hewan dan mineral. Campuran bahan-bahan itu telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Untuk ketahui rahasia obat tradisional, seperti diterapkan suku anak dalam (SAD) Provinsi Jambi. Febby Ola Yulandari, Apoteker universitas Muhammadiyah Prof. DR Hamka Jakarta, juga lulusan STIK Farmasi Siti Khadijah Palembang, ingin mengulik rahasia tersebut.
Febby yang lahir pada 10 februari 2000, saat ini tercatat sebagai mahasiswi aktif S2 magister farmasi pengembangan obat bahan alami universitas Pancasila Jakarta. Kini masih berada di belantara hutan taman nasional bukit dua belas berbaur dengan masyarakat suku anak dalam.
Selama dua bulan sejak bulan agustus sampai Oktober 2024. Anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Hendri dan Nurhaiti warga Kota Jaya Lahat Kecamatan Lahat Provinsi Sumsel, berbaur dengan suku tersebut bertujuan untuk melakukan penelitian.
Dirinya ingin mengetahui tumbuhan obat digunakan sebagai pengobatan diare di suku anak dalam, bukit dua belas Sarolangun Jambi. dan selanjutnya akan diuji secara invitro menggunakan bakteri Escherichia coli, dan bakteri Salmonella enterica di Jakarta.
“Setelah dilakukan penelitian secara langsung dan dilakukan uji klinis di laboratorium besar, kemungkinan rahasia pengobatan dari suku tersebut bisa menjadi salah satu obat herbal tradisional yang terstandarisasi dan bisa menjadi salah satu obat konsumsi bagi masyarakat di seluruh Indonesia” ujar Febby melalui pesan whatsapp nya. (DIN).
Komentar