BANYUASIN, Jurnalsumatra.com – Sebagai bentuk komitmen mewujudkan penurunan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Banyuasin menggelar rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting (TPPS) dan rembuk stunting tahun 2024.
Rapat yang digelar Selasa (29/5/2024), dipimpin Pj. Bupati Banyuasin diwakili Sekda Erwin Ibrahim, di aula rapat ruang kerjanya, bertujuan menyepakati rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi dan membangun komitmen publik.
Erwin Ibrahim, Sekda sekaligus Ketua TPPS Kabupaten Banyuasin, dalam kesempatan itu menyampaikan, rembuk stunting ini sangat penting, karena pemerintah memiliki peran penting serta tanggung jawab dalam menurunkan angka stunting.
Dimana, jelas dia, telah diketahui bersama, Kabupaten Banyuasin angka kemiskinan sudah turun 2 digit, angka harapan hidup meningkat, dan angka pengangguran turun.
“Oleh karena itu, melalui kerja sama dan kerja keras kita, angka stunting di Kabupaten Banyuasin turun dari 24 persen sekarang menjadi 20 persen,” ujar dia.
“Karena target nasional tidak lagi 14,88 persen tapi menjadi 18 persen. Sehingga harapan kita untuk target kedepan Kabupaten Banyuasin angka stunting nya harus 15,8 persen di tahun 2025, karena prioritas utama dalam penurunan stunting adalah yang berisiko stunting,” sambung Erwin.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Medi Heryanto menjelaskan, stunting merupakan program prioritas nasional, dalam implementasikan 5 pilar. Kemendagri menerapkan 8 aksi konvergensi sebagai instrumen pembinaan dan pengawasan dan Pemda dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting yang terintegrasi, efektif dan berkelanjutan.
“Gerakan intervensi serentak pencegahan stunting dengan aksi serentak pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi bagi seluruh catin, ibu hamil dan balita secara berkelanjutan,” paparnya. (SON)
Komentar