Palembang, jurnalsumatra.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel, gelar workshop Perfilman se-Sumsel di hotel Swana Dwipa Palembang, Rabu (14/6/2023). Kepala Disbudpar Provinsi Sumsel, H Aufa Syahrizal Sarkomi mengku pihaknya mendorong agar film-film sejarah tentang Sumsel seperti tentang Kedatuan Sriwijaya atau Kesultanan Palembang Darussalam harus dibuat untuk tidak melupakan sejarah.
Apalagi dia melihat film mengenai sejarah terutama sejarah Sumatera Selatan seperti tentang Kedatuan Sriwijaya atau Kesultanan Palembang Darussalam memiliki pangsa pasar sendiri. “Paling tidak film sejarah harus tetap kita produksi karena itulah ada istilah kalau negara yang maju itu adalah negara yang tidak akan melupakan sejarah, oleh karena itu film sejarah perlu kita produksi untuk mengulang kembali cerita-cerita kehidupan, cerita tentang peradaban dan sebagainya,” katanya.
Mengenai kegiatan ini dia nilai merupakan kegiatan tahunan yang digelar Disbudpar Provinsi Sumsel. “Kita menggelar kegiatan ini, untuk menggali dan memberikan kesempatan kepada generasi milenial. Sehingga melalui kegiatan ini mereka akan mendapatkan ilmu dari narasumber yang kompeten di dunia Perfilman,” katanya dengan didampingi Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn.
Ia menerangkan, bahwa Perfilman ini merupakan media untuk menyampaikan pesan moral baik kepada masyarakat umum maupun stakeholder. “Dan melalui Perfilman inilah kita bisa menyampaikan aspirasi, dimana Perfilman saat ini telah bangkit karena banyak anak muda yang mengikuti kegiatan kita ini,” katanya.
Di tempat sama, Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn turut mengapresiasi kegiatan yang diadakan tersebut. “Kita sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang sangat positif, dalam mengembangkan perfilman di Sumsel ini. Semoga akan banyak generasi muda yang memiliki potensi berkembang pesat,” katanya.(udy)
Komentar