oleh

Proyek Jalan Desa Kertajaya Di Stop Sementara

Muba, jurnalsumatra.com – Dua proyek peningkatan jalan dengan corbeton di Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yakni peningkatan jalan Kertajaya- Rimba Ukur (C5) dan peningkatan jalan Kertajaya sebagai akses penghubung desa Karamat Jaya Kecamatan Sungai Keruh mendapat protes keras dari masyarakat setempat.

Protes ini disampaikan, lantaran proyek peningkatan yang dikerjakan oleh oleh CV “Sungai Penuh” tahun anggaran 2022 dengan biaya Milyaran rupiah itu, dinila tak sesuai dengan RAB. Bagaimana tidak, dari pantauan mulai dari papan anggaran tidak ditampakkan, batu agregat sebagai lantai kerja terbilang tipis, besi rangka sebagai tulang corbeton tidak dipasang secara maksimal, bahkan tanah tempat meletakan papan mal digali sehingga ketebalan corbeton jadi berkurang. Jadi wajar saja jika pengerjaan kedua proyek tersebut disetop sementara oleh pihak PUPR Musi Banyuasin.

“Sebelum nya ada pihak Dinas PUPR  yang datang dan menurut pihak PU dalam segi pemasangan agregat atau lantai kerja saja belum lolos, sehingga belum disuruh untuk melakukan pengecoran, namun tetap saja dilakukan pengecoran oleh pihak kontraktor.”Ujar Welson kepala dusun (kadus) 1 desa Kertajaya, saat dibincangi wartawan Jurnal Sumatra.com, Jum’at (2/12/2022) pagi.

Welson juga mengatakan bahwa mendengar kabar pihak PUPR akan turun kelokasi papan mal yang ditanam itu diangkat diangkat oleh pihak kontraktor. “Jadi saat itu saya sampaikan dengan pihak PU. Setelah kamu pulang nanti pak papan mal itu kembali ditanam oleh pihak kontraktor.  Disini sebenarnya aku serbasalah, dari pihak kontraktor aku ditugaskan bekerja sebagai humas dari desa.  Dari masyarakat mereka protes, timbul saya tertekan batin karena mendapat asumsi negatif dari masyarakat.  Kata masyarakat kalau kamu membiarkan pekerjaan seperti ini berati kamu makan sogok.

Oleh sebab itu saya berharap peningkatan jalan itu dikerjakan sesuai dengan RAB.” Harap Welson. Dijelaskannya, bahwa saat ini proyek peningkatan jalan tersebut belum dapat dikerjakan  secara maksimal. “Diduga tak tahan mendapat protes dari warga, sehingga kepala tukang (pekerja) kemarin itu pulang. Disini kami berharap untuk melanjutkan pekerjaan itu agar pihak kontraktor mempekerjakan warga setempat, supaya kami dapat mengawasi.”Tegasnya.

Welson juga mengatakan kalau sebelumnya ia sempat menyampaikan ke pihak pelaksana agar ketebalan corbeton proyek tersebut dikerjakan dengan standar. “Saya perna sampaikan kepihak pelaksana, keinginanan kamu ketebalan 15 cm jangan. Keinginan warga ketebalan 25 cm jangan dituruti, laksanakan saja dengan ketebalan 18-20 cm.”Jelasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed