Muba, jurnalsumatra.com – Ratusan warga Desa Simpang Tungkal, Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menggelar aksi unjukrasa didepan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muba, Rabu (12/10/2022). Dalam aksi damai yang dimotori Pemerhati Organisasi Sosial Ekonomi Republik Indonesia (POSE-RI) itu, pengunjukrasa menuntut minta dibubarkan panitia Pemilihan Kepala Desa Simpang Tungkal yang akan digelar secara serentak pada 17 Oktober mendatang.
Selaku Ketua umum POSE-RI, Des Lepri SH juga meminta kepada DPRD Muba agar melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan semua pihak terkait guna membahas atau menunda pelaksanaan Pilkades khususnya di Desa Simpang Tungkal. Karena dalam proses penjaringan calon kepala desa diduga cacat administrasi.
“Hal ini tidak bisa ditolerir karena telah mencederai tatanan demokrasi yang menjadi dasar negara Republik Indonesia. Kepada anggota dewan yang terhormat tolong dengar aspirasi kami, kami menuntut keadilan. Panggil pihak pihak yang bertanggung jawab dalam proses Pilkades ini agar semuanya jelas dan jika memang terbukti adanya pelanggaran, batalkan Pilkades Simpang Tungkal,”Kata Des Lepri.
Sementara itu, Ilham koordinator aksi, menambahkan, sebenarnya persoalan tersebut tidak akan berlarut-larut yang berujung aksi demo di DPRD Muba jika protes atau keberatan yang disampaikan dari awal proses pencalonan direspon dengan baik oleh panitia Pilkades desa Simpang Tungkal ataupun pihak kecamatan Tungkal Jaya. Berbagai mediasi yang dilaksanakan tidak memberikan ruang kepada pihak yang dirugikan untuk berbicara dalam upaya mengungkap kebenaran.
“Memang dalam proses Pilkades ini calon yang kami dukung sudah digugurkan, kami tak lagi punya kepentingan, tapi demi tegaknya demokrasi kami minta Pilkades Simpang Tungkal ditunda,” Tegasnya. Dari pantuan, aksi unjukrasa yang mendapat kawalan ketat aparat kepolisian dari Polres Muba sempat memanas setelah Plt Sekretaris DPRD Muba M Hatta menyambut kedatangan pendemo dan mengatakan tak satupun anggota DPRD Muba yang berada ditempat saat ini. Pendemo ngotot tidak mau beranjak dan siap menduduki gedung DPRD Muba sampai adanya anggota DPRD yang bisa menerima aspirasi masyarakat.
“Atas nama DPRD Muba,saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena saat ini semua anggota DPRD lagi menjalankan tugas keluar daerah, jadi saya selaku sekwan siap menyampaikan aspirasi masyarakat untuk ditindaklanjuti nantinya,” kata M Hatta kepada pendemo. Namun apa yang disampaikan Sekretaris DPRD Muba tersebut tidak menyurutkan niat pendemo untuk bertahan di gedung DPRD Muba. Pendemo melanjutkan aksinya dengan menggelar doa bersama untuk DPRD Muba saat duduk bersama didepan gedung rakyat tersebut.
Komentar