oleh

Pembangunan Jalan Lingkar Luar Telan Dana Rp.24 Milyar

Lahat, jurnalsumatra.com – Proyek lanjutan jembatan Air Lematang II untuk jalan lingkar luar Lahat kecamatan Lahat Selatan, Kabupaten Lahat, sebagai arah perluasan Kota Lahat sepanjang enam (6) kilometer menelan dana sebesar 24.785.862.000.00-‘. Pembangunan jalur tersebut, merupakan Bantuan Gubernur (Bangub) Sumsel, dikucurkan melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) II Pemkab Lahat, yang dikerjakan oleh PT Sriwijaya Abadi.

Kepala dinas PUPR Mirza ST MT, melalui Kabid Sarwan ST MT menegaskan, untuk pekerjaan lanjutan jalan lingkar luar Lahat sebagai perluasan Kota Lahat kecamatan Lahat Selatan Kabupaten Lahat memakan dana senilai Rp.24.785.862.000.00’- dikerjakan PT Sriwijaya Abadi.

Dijelaskan Sarwan, proyek jalan ini dilakukan sepanjang enam (6) kilometer, dengan Lebar 5 meter atas bantuan Gubernur (Bangub) melalui APBD II Pemkab Lahat tahun 2022. Tidak itu saja diakuinya Sarwan, untuk pekerjaan jembatan ada enam titik diantaranya, 3 jembatan dengan lebar 20 meter, dan 3 titiknya lagi dengan lebar 10 meter. “Termasuk pembuatan Boeculvet ada tiga titik, dan plat duiker juga tiga titik,” tambahnya.

Ketika ditanya wartawan, alasan apa dan kenapa ada beberap meter dipasang besi, sedangkan jalur lainnya tidak dipasang, diungkapkan Sarwan, itu dilakukan apabila disetiap titiknya lebih dari 2 meter, maka akan dipasang pembesian serta ring balok sebagai pengikat agar kuat.

“Begitu juga dalam peninggian badan jalan sepanjang 380 meter nanti. Sebab, lokasi tersebut akan dijadikan jalan lintas sebagai jalur untuk Perluasan Kota kecamatan Lahat Selatan,” urainya. Kenapa papan merk proyek tidak dipasang dilokasi pekerjaan, termasuk dibeberapa titik pekerjaan diduga tidak ada galian pondasi, secara gamblang diterangkan Sarwan, untuk papan merk proyek dipasang di Pos Tengah, juga masalah galian pondasi, tidak mungkin tidak ada galian pondasi.

“Terkait tudingan tidak ada galian pondasi dan pemasangan papan merk proyek, rasanya tidak mungkin dan kami hanya menyikapinya sesuai dengan dokumentasi yang ada. Karena, pekerjaan tersebut, baru mencapai 25 persen,” imbuhnya lugas. Saat ditanya bagaimana pergantian Lahan warga yang terdampak jalur tersebut, dikatakan Sarwan, pihaknya memakai jalur pekerjaan kegiatan TMMD tahun 2012 silam. Namun, tidak dipungkiri, akan ada beberapa titik yang berubah jalur.

“Dikarenakan, dana untuk ganti rugi Lahan warga yang terdampak tidak ada, sehingga, semula jalur kekantor Camat, jadi berubah kekantor Terpadu,” tegasnya. Berita sebelumnya, pekerjaan lanjutan ujung Jembatan Air Lematang II yang terletak di Desa Padang Lengkuas, yang merupakan jalan penghubung arah jalan Perluasan Kota Lahat  kecamatan Kota, Kabupaten Lahat, diduga merupakan “Proyek Siluman”.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed