oleh

DPRD OKU Siap Panggil Kepsek SMPN 26

Baturaja, jurnalsumatra.com – Pemukulan yang dilakukan Kepala Sekolah SMP Negeri 26 OKU terhadap siswanya bakal berbuntut panjan, walaupun sudah ada upaya damai, namun secara kedinasan sanksi tetap akan diberikan. Berdasarkan tanggapan Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Komisi II DPRD OKU, Naproni, ST., M.Kom mengenai aksi pemukulan tersebut menjelaskan, seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi, walau sudah ada upaya damai namun hal tersebut harus menjadi catatan penting bagi Dinas Pendidikan Kabupaten OKU.

“walau sudah ada upaya damai antara Kepala Sekolah SMPn 26 tersebut, namun peristiwa tersebut harus menjadi catatan penting Dinas Pendidikan OKU, agar mauk catatan kepala sekolah tersebut tidak dapat dijadikan lagi sebagai leader (kepala sekolah”, kata Naproni saat dihubungi melalui Hanphone, Senin (5/9/2022).

Lebih lanjut Naproni menyampaikan, pihak DPRD OKU siap memanggil kepala sekolah tersebut jika orang tua / wali siswa mengadukan hal tersebut ke DPRD OKU. ” kita akan melakukan pemanggilan pada kepala sekolah tersebut, jika orang tua siswa masih tidak merasa puas dengan perdamaian tersebut dan melaporkannya pada kami (DPRD OKU)”, ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU, Alfarizi, SE.AK., M.Pd saat dikonfirmasi, membenarkan peristiwa yang dilakukan oleh M. Yani Kepala Sekolah SMPN 26 OKU. “ memang benar ada pemukulan yang dilakukan Kepsek SMPN 26 terhadap siswanya, namun sudah ada perdamaian antara orang tua siswa dan Pak M. Yani, dan dia sudah mengakui kesalahannya”, jelas Alfarizi, Senin (5/9/2022).

Lebih lanjut Alfarizi menjelaskan, bahwa pihaknya sudah memberikan surat peringatan pertama (SP1) sebagaimana aturan yang berlaku. Berharap masalah seperti ini tidak terjadi lagi pada tenaga pendidik, terutama kepala sekolah. “ kami dari pihak Dinas Pendidikan OKU sudah memberikan surat peringatan pertama, dan berharap permasalahn tersebut tidak berkembang lebih lanjut, karena Pak Yani Sudah mengakui kealahannya”, jelas Alfarizi. “ Harapan kami hal ini tidak terulang lagi pada tenaga pendidik dan kepala sekolah lainnya”, Harap Alfarizi. (Win)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed