oleh

SMB IV Dukung Kajian Lanjutan  Abdul Somad

Oleh sebab itulah, peran kedua tokoh yang hidup dalam kurun abad 19 dan awal abad 20, harus ditelusuri dan dipublikasikan. Dengan begitu, masyarakat bisa tetap mengenal dan mempelajari sejarah dari kedua tokoh ini.

“Di sini kita saling bertukar pikiran, mendukung agar dakwahnya efektif. Saya berharap persaudaraan seperti ini bisa dilanjutkan oleh generasi sekarang,” katanya.

Sementara itu, Ketua Prodi S3 Peradaban Islam, Pascasarjana UIN Raden Fatah, Dr Muhammad Noupal, M.Ag mengatakan, latarabelakang seminar ini karena adanya kesamaan budaya tanah melayu yang didukung keinginan untuk mengajarkan dan menyebarkan faham Ahlu Sunnah, termasuk di dalamnya penguatan tasawuf dan tarekat.

“Oleh karena itu, ciri penting relasi mereka, terletak dalam kesamaan silsilah tarekat yang bertemu; misalnya kepada Syekh Samman,” katanya.

Lebih jauh kata Dr. Noupal, kajian ulama Nusantara ini sebagai upaya Prodi Peradaban Islam untuk menyambung kembali tali sejarah Islam Indonesia pada abad ke-19.

“Prodi S3 Peradaban Islam UIN RF memang saat ini sedang mengembangkan riset utk memunculkan kembali Sejarah Ulama Lokal Nusantara. Hal ini ditujukan untuk menyambung kembali tali sejarah Islam Indonesia abad 19 yang sangat kaya,” katanya.

Hadir  diantaranya Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn, Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. Mujiburrahman, MA, Wakil Rektor 1 UIN Raden Fatah Palembang, Dr. Muhammad Adil, MA, Direktur Pascasarjana UIN Raden Fatah Prof. Dr. H Duski Ibrahim, M.Ag penggagas Lembaga Kajian Naskah Melayu (LKNM) UIN Raden Fatah Palembang, Kaprodi S3 Peradaban Islam Dr Muhammad Noupal, M.Ag.(UDY)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed