Muba, jurnalsumatra.com – Kondisi litrik yang dikelolah oleh PT. Muba Elektrik Power (MEP) di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) saat ini dalam keadaaan memprihatinkan. Meski PT MEP sebelum nya telah melakukan perbaikan jaringan agar dapat memberikan layanan prima kepada konsumen bahkan pihak MEP juga bekerja sama dengan PT Miota Internasional Teknologi dalam penggunaan aplikasi listrik pintar dengan biaya cukup signifikan.
Namun faktanya, listrik terus saja mengalami pemadaman terutama di sore hari. Oleh sebab itu, masyarakat Muba khususnya pelanggan MEP berharap kepada Pemkab Muba, jika PT. MEP tidak mampu mengatasinya serahkan sepenuhnya ke pihak PLN. Tidak hanya itu, saat digelarnya rapat Paripurna dalam rangka penetapan rencana kerja DPRD Muba tahun 2022 dan program pembentukan Perda Kabupaten Muba tahun 2022, pada Senin (31/1/2022) lalu, Sekretaris Komisi III DPRD Muba Paimin SH juga angkat bicara serta memberi masukan agar Pemkab Muba membuat suatu kebijakan untuk mengembalikan listrik yang dikelolah PT. MEP ke PLN.
“Terkait dengan masalah listrik, jadi beberapa Minggu lalu, melihat dimedia masa itu, listrik kerap mengalami pemadaman. Disini kita sudah sama sama mengetahui bahwa listrik di dalam kabupaten Muba ini sebagian yang mengelolahnya PT MEP. Jadi pendapat saya, saya pertegaskan agar dibuat suatu kebijakan kembalikan ke poksi nya, yaitu PLN.”Tegas Paimin.
Dalam intruksinya, Politisi Partai Gerindra ini juga mengaku prihatin dengan kondisi listrik di beberapa daerah dalam Kabupaten Muba. “Kemudian satu lagi, masih berkaitan dengan listrik, saya sudah melihat di daerah dan dibeberapa desa sangat memprihatinkan. Kita yang tinggal di kota dan di kecamatan kecamatan yang sudah maju, mati listrik satu atau dua hari saja kita sudah sibuk, ribut. Tapi kita tidak tau kalau disuatu daerah atau desa yang dusunnya masih banyak belum tersentuh listrik.
Seperti Kelurahan Kayuara Kecamatan Sekayu, Saya masuk ke daerah Sungai Bongen itu, sampai sekarang mereka tidak menikmati listrik. Solusinya apa, pemerintah kita mengambil tindakan dalam hal ini. Jadi saya ada masukan, kalaupun memang berkaitan dengan anggaran tidak cukup, untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Muba, merekakan juga warga Muba. Solusinya, dari saya, siapkan dana 5 milyar untuk pengadaan tenaga Surya.” Ujar Paimin.
Terpisah, H. Bambang Karyanto salah satu toko masyarakat Muba yang berdomisili di Kecamatan Plakat Tinggi mengatakan bahwa dampak dari listrik yang kerap mengalami pemadaman itu luar biasa bagi para pelanggan. “Dampaknya sungguh luar biasa alat elektronik yang jelas banyak rusak. Tidak percayanya masyarakat dengan pemerintah kabupaten Muba terutama PT MEP. Cari sumber masalanya duduk bersama dengan DPRD Muba untuk menentukan anggaran untuk membenahi jaringan atau menambah daya dari PLN. Kalau memang PT MEP tidak mampu untuk dipertahankan serahkan sepenuhnya dengan PLN.
Komentar