Sedangkan untuk membangkitkan ekonomi beberapa wilayah seperti Bali dan Nusa Tenggara yang masih terkontraksi 0,09 persen pada kuartal III 2021, perlu kiranya pemerintah daerah menjalankan dan mempertahankan diskon pajak untuk kendaraan bermotor, tempat hiburan dan restoran. Selain membantu pelaku usaha, keringanan pajak daerah diharapkan menstimulasi kelas menengah atas melakukan banyak traveling.
“Pada rumah tangga menengah bawah, perlu distimulasi dengan subsidi PPN terhadap barang elektronik, terutama yang kandungan TKDN-nya lebih besar. Pemerintah perlu mempertimbangkan subsidi PPN terhadap pelajar dan mahasiswa untuk kebutuhan elektronik dalam rangka menopang Pelajaran Jarak Jauh atau PJJ yang masih diperlakukan, meskipun beberapa pemda mulai melakukan pelajaran tatap muka,” ujar Said.
Said menambahkan momentum pemulihan ekonomi saat ini harus dijaga agar rantai pasok barang dan jasa stabil, tekanan terhadap nilai tukar rupiah terjaga dengan baik, sehingga tingkat kurs stabil, serta inflasi terhadap barang dan jasa pada batas yang wajar sebagai konsekuensi atas hukum penawaran dan permintaan.
Selain itu, pemerintah juga diminta tidak membuat kebijakan yang berubah-ubah terhadap perjalanan orang ke pusat perbelanjaan, syarat perjalanan menggunakan kereta api, bis umum, kapal laut dan pesawat terbang, serta memastikan ke pusat perbelanjaan hanya menunjukkan bukti vaksinasi hingga dosis kedua, dan perjalanan cukup dengan swab Antigen sebagai mekanisme screening.
“Kemudahan ini akan mendorong mobilitas orang lebih mudah dan tidak terbebani biaya yang lebih mahal,” kata Said.
Bersamaan dengan hal itu, hingga akhir 2021 pemerintah perlu menargetkan capaian vaksinasi COVID-19 dosis 1 mencapai 65 persen dan dosis 2 mencapai 45 persen dari total sasaran 208,26 juta. Hingga 8 November 2021 vaksinasi COVID-19 dosis 1 mencapai 125,46 juta (60,2 persen) dan dosis 2 mencapai 79,34 juta (38 persen).
“Bersamaan dengan percepatan vaksinasi ini, tetap melaksanakan operasi penegakan disiplin terhadap pelaksanaan protokol kesehatan, khususnya ditempat umum, sebab saya melihat mulai ada ketidaksiplinan terhadap budaya prokes,” ujar Said.(anjas)
Komentar