Indosat Ooredoo juga mencatatkan 62,3 juta pelanggan meningkat 3,2 persen yoy, sementara pelanggan data 4G tumbuh menjadi 43 juta, meningkat 27 persen yoy.
Efisiensi untuk investasi
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan bahwa catatan penting dari wacana merger industri telekomunikasi menunjukkan bahwa industri ini mulai berkonsolidasi untuk memperluas pangsa pasar, meningkatkan teknologi, dan efisiensi operasional.
“Konsolidasi atau pun merger yang yang terjadi di industri telekomunikasi membawa efek positif terhadap pengembangan sektor teknologi, informasi dan komunikasi (TIK/ICT) nasional,” katanya.
Dengan begitu, merger ini diharapkan mampu memberikan persaingan yang sehat pada industri telekomunikasi agar bisa berkembang positif mengingat Indosat juga mempunyai perusahaan penyediaan kabel fiber untuk internet broadband.
“Ekosistem yang dibuat oleh Indosat saya rasa sangat bagus dan sesuai dengan kondisi industri dan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Melalui konsolidasi atau pun merger kemampuan provider dalam membangun infrastruktur seperti menara telekomunikasi dan BTS hingga ke daerah-daerah yang belum terjamah sinyal internet semakin meningkatkan karena adanya efisiensi dan peambahan daya modal dari perusahaan.
Menurut catatan, belum lama ini Indosat Ooredoo telah memperluas jangkauan layanan 4G/LTE di 124 desa, yang merupakan kelanjutan dari komitmen Indosat untuk menggelar layanan di 645 desa terpencil pada 2022 untuk mendukung Pemerintah dalam memenuhi cakupan 4G di seluruh Tanah Air.
Jumlah BTS 4G yang dimiliki Indosat-Tri jika digabungkan mencapai 97.863 BTS, yang terdiri dari 66.313 BTS milik Indosat dan 31.550 BTS milik Tri.
Founder Asosiasi IoT Indonesia Teguh Prasetya mengatakan, konsolidasi antar operator telekomunikasi dinilai bisa menjadi solusi dalam memalksimalkan pendapatan bisnis perusahaan dari segmen Internet Of Things (IoT) yang menjadi masa depan industri telekomunikasi global.
“Melalui konsolidasi operator dapat lebih banyak masuk ke industri IoT dan bertransformasi menjadi digital solution company untuk mendatangkan pendapatan yang cukup tinggi,” katanya.
Sesungguhnya operator umumnya sudah memiliki unit khusus dalam mengembangkan IoT, namun konsolidasi bisnis atau merger merupakan salah satu solusinya seperti yang dilakukan oleh dua operator Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia.
Dengan demikian, kata Teguh yang juga Ketua Bidang Industri dan Kemandirian IOT, AI dan Big Data (TRIOTA) Masyarakat Telematika Indonesia / Mastel) ini, konsolidasi Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia tidak hanya menggabungkan jumlah pelanggan menjadi 104 juta, tapi juga mengoptimalkan pemanfaatan frekuensi, kualitas layanan, dan infrastruktur lain yang dimiliki.
Komentar