“Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) akhirnya sepakat untuk melakukan langkah pengamanan. Minyak yang merupakan barang bukti (BB) kasus Rojali tersebut dititipkan di Petro Muba,” kata M Alen, Pj Kepala Desa Keban 1 yang dijumpai awak media dilokasi kebakaran, Jum’at (29/10/2021). Menurut dia, paska kebakaran yang terjadi sebelumnya, lokasi tersebut otomatis diamankan pihak kepolisian. Dan semua aktifitas dilokasi tersebut akan disetop dari sore hingga malam. Dan pihak kepolisian juga melakukan penjagaan diportal masuk menuju lokasi tersebut.
“Tadi pagi begitu dapat informasi kebakaran saya langsung ke lokasi ini. Ada yang mengatakan satu korban mengalami luka bakar dan dilarikan kerumah sakit, tapi saya tidak bertemu dengan korban sementara yang ngasih info juga tidak tahu identitas korban,” ujarnya.
Dilokasi yang sama Kapolsek Sanga Desa Iptu Yohan Wiranata SH, mengatakan Pihaknya sudah melakukan upaya maksimal dalam mengamankan dan melokalisir lokasi sehingga kebakaran yang lebih besar bisa dicegah. Hujan yang mengguyur desa keban satu, menurut Yohan membuka pori-pori tanah yang sudah ditutup sebelumnya. Pihaknya bahkan sudah mengosongkan lokasi dari aktifitas apapun mulai sore hingga malam hari dan menempatkan penjagaan pada satu satunya pintu masuk yang bisa dilewati kendaraan.
“Pori pori tanah yang terbuka karena hujan membuat aliran gas yang kemudian terbakar dan menyambar,”ujarnya. Ia tidak menampik adanya aktivitas ‘meras minyak’ yang dilakukan warga masyarakat yang akhirnya diduga menjadi korban dilokasi tersebut. Ia memperkirakan, orang tersebut masuk dengan cara sembunyi dari arah kebun warga kemudian membobol pagar seng yang mengelilingi lokasi.
“Kami menduga ada orang yang masuk secara sembunyi sembunyi dari arah kebun dan membobol pagar untuk mengambil minyak dilokasi ini. Kami belum tahu identitas warga yang melakukan aksi nekad tersebut,” kata Iptu Yohan Wiranata SH. Informasi lain menyebutkan, lokasi sumur minyak yang telah terbakar untuk kedua kalinya tersebut sebenarnya bukanlah milik Rojali semata. Akan tetapi lahan tersebut merupakan milik keluarga besar dimana masih ada ahli waris lainnya yang merupakan saudara dari Rozali yakni, Romli dan Suwati.
“Makanya kemarin itu, kedua kerabat Rozali itu sempat mempertanyakan bagian mereka dari hasil sumur minyak tersebut. Tapi begitu ada kebakaran dan Rozali ditangkap mereka tak bersuara lagi,” kata seorang warga berinisial (N) yang minta namanya tidak ditulis dalam berita ini. Sementara, pada waktu yang hampir bersamaan sebuah sumur minyak Ilegal yang berlokasi di lahan perkebunan PT Pelangi Indah Pertiwi (PIP) juga mengalami kebakaran. Informasi yang beredar tiga korban mengalami luka bakar yang cukup serius dilokasi ini. Namun sumber tersebut mengaku tidak mengetahui identitas korban yang mengalami luka bakar tersebut. “Sekitar jam setengah dua belas tadi malam kejadiannya pak. Ada tiga orang yang dilarikan kerumah sakit, tapi saya gak tahu siapa mereka. Sementara pemilik sumur minyak adalah DD warga Bayung Lincir,” kata sumber tersebut.(Rafik Elyas/Dani).
Komentar