Ia mengemukakan bahwa memang secara periodik pandemi COVID-19 penuh misteri.
Singapura yang begitu ketat saja, kata dia. bisa kecolongan, apalagi kita di Indonesia dengan jumlah penduduk yang tempat tinggalnya tersebar.
Tidak bisa dibantah bahwa masih banyak masyarakat di Tanah Air yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan dan itu adalah fakta.
Di sisi lain, vaksinasi baru di sekitaran angka 30 hingga 40 persen dari target sasaran.
Jadi, kata anggota “International Advance Research” Asosiasi Alzheimer Internasional (AAICAD) itu, solusinya adalah tetap waspada. Kita tetap harus menjalankan disiplin protokol kesehatan secara ketat.
Laporan CNN pada akhir September 2021 menyebutkan bahwa hingga hingga Rabu (29/9) Singapura kembali mencetak rekor kasus COVID-19 dengan 2.268 infeksi virus corona dalam 24 jam, dan menyebutnya sebagai “kasus harian COVID-19 Singapura lebih tinggi dari Indonesia”.
Siapkan langkah
Atas kasus yang terjadi di Singapura itu, Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh jajaran menterinya untuk mengambil langkah mitigasi sehubungan dengan potensi gelombang ketiga, yang diperkirakan ahli pada akhir tahun ini.
Kepala Negara, melalui Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi pers daring, Senin (18/10) menyatakan, meskipun angka penularan COVID-19 terus mengalami penurunan, namun para menteri di kabinetnya diwanti-wanti untuk tetap berhati-hati dan mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga itu.
Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) itu menyatakan bahwa Presiden Jokowi menekankan semuanya agar betul-betul berhati-hati dan menyiapkan seluruh langkah mitigasi apabila terjadi gelombang ketiga akibat Libur Natal dan Tahun Baru.
Disebutkan bahwa kunci menahan gelombang baru adalah mengendalikan jumlah kasus pada masa strolling atau ketika kasus sedang rendah.
Dalam upaya mengantisipasi itu, Satgas Penanganan COVID-19 menyatakan pemerintah sudah menyiapkan langkan melalui beberapa strategi antisipasi agar tidak terulang lagi adanya gelombang baru.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito menyatakan ada enam strategi yang disiapkan guna menghadapi potensi terjadinya gelombang ketiga itu.
Pertama, memastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian lapangan yang ketat, yang dimaksudkan agar masyarakat tidak menyikapi penurunan level PPKM dengan euforia yang berlebihan.
Komentar