“Radikalisme dan terorisme mengatasnamakan agama adalah musuh agama dan musuh negara,” kata Ahmad.
Ia menegaskan radikalisme adalah musuh semua agama dan tidak ada kaitannya tindakan terorisme dengan agama apapun. Namun, terorisme terkait dengan pemahaman dengan pemahaman dan cara beragama umatnya.
“Yakinlah radikalisme mengatasnamakan Islam adalah fitnah bagi Islam, adalah proxy untuk menghancurkan Islam dan untuk menghancurkan NKRI. Maka harus menjadi musuh kita bersama. Kita harus bersatu dan melawan bersama-sama,” kata Ahmad Nurwakhid.
Ia pun mengajak masyarakat untuk ikut mewaspadai atau mendeteksi gejala radikalisme di masyarakat.
Ia menegaskan bahwa Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua, jadi perbedaan dan keragaman Indonesia itu adalah keniscayaan. Perbedaan itu justru harus jadikan kekuatan dalam persatuan. Karena itu, bangsa Indonesia yang beragama itu wajib mencintai tanah air dan bangsanya.(anjas)
Komentar