“Melalui kerja sama yang dilakukan BKKBN dengan AIPGI dan Pergizi Pangan Indonesia, kita mendapatkan spirit dan momentum baru dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui pengembangan model intervensi sebagai solusi perbaikan permasalahan gizi terutama yang ingin memiliki anak,” kata Tavip.
Ketua Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) dan Pergizi Pangan Indonesia Hardinsyah mengatakan pihaknya siap membantu BKKBN untuk menurunkan prevalensi stunting di Tanah Air.
“Hal ini menunjukkan komitmen tinggi Pemerintah Indonesia akan pentingnya gizi dan kualitas manusia sebagai modal utama pembangunan Indonesia menuju Indonesia Tangguh,” kata dia mengapresiasi.
Menurut Hardinsyah, kerja sama tersebut merupakan tantangan sekaligus kesempatan baik untuk berkarya dan mengabdi bagi negeri guna turut mewujudkan visi perbaikan gizi dan cegah stunting sejak dini.
Meskipun Indonesia sedang menghadapi pandemi COVID-19, dia menegaskan apabila semua pihak bekerja sama dalam mengatasi stunting, permasalahan gizi dan masalah kemanusiaan dapat teratasi.
“Mari kita bersama perbaiki pangan, gizi dan kesehatan keluarga. Mari kita perbaiki pangan gizi dan kesehatan perempuan, pangan gizi dan kesehatan calon pengantin, pangan gizi Kesehatan ibu hamil, bayi dan anak balita dengan semangat dan tekad yang kuat, kerja keras, ikhlas dan cerdas,” ucap dia.(anjas)
Komentar