oleh

Makna bola basket bagi seorang Lena

Bak seorang ibu

Tim bola basket putri Jawa Timur memulai persiapan kurang lebih 1,5 tahun sebelum PON XX Papua dimulai.

Kondisi pandemi membuat mereka mesti dikarantina, hanya boleh keluar dari tempat menginap untuk latihan. Lena menyebut hal ini kerap menimbulkan rasa bosan di kalangan pemain. Namun, di sinilah dia memainkan peran lain di luar seorang pelatih.

Lantaran tak bisa bertemu keluarga, para pemain putri Jawa Timur tidak jarang menumpahkan keluh kesah mereka kepada Lena.

Lena menyambutnya dengan tangan terbuka dan selalu memberikan ruang untuk itu. Situasi demikian membuat pemain nyaman berada di dekatnya. Christine Tjundawan mengakuinya.

“Pelatih sudah seperti mama yang mengurus semua kepentingan kami termasuk makan. Kadang mungkin pelatih galak, tetapi itu bagus untuk pemain,” ujar Christine.

Bagi Lena sendiri, tim bola basket putri Jawa Timur sudah seperti keluarga. Mereka susah bersama, senang pun demikian.

Tidak ada yang tertinggal di belakang. Mereka berjalan berdampingan demi menggapai target medali emas PON Papua.

Sebagai sesama perempuan, Lena lebih mudah melakukan pendekatan kepada pemainnya.

Ikatan batin seperti itu membuat mereka tampil solid di PON Papua. Tanpa pernah tunduk dari lawan!

Di PON Papua, Jawa Timur dikenal sebagai tim yang agresif, terbukti dari 73 “steal” (curian bola) pada lima laga PON Papua, termasuk partai final. Jumlah itu tertinggi di bola basket putri PON Papua, bahkan jauh unggul dari pada steal terbanyak kedua milik Bali, 49.

Jawa Timur membuat total 305 poin pada PON Papua, yang terbanyak untuk putri di PON XX.

Serangan Jawa Timur didominasi di ruang dua poin lawan. Sebanyak 107 tembakan dua angka mereka, dari 214 percobaan, berhasil masuk ke ring lawan. Tidak ada tim putri yang bisa menyamai torehan itu kompetisi tersebut.

Puncaknya, tim putri Jawa Timur merengkuh medali emas PON XX Papua setelah menundukkan Bali pada laga final dengan skor 56-37 di Mimika Sport Complex, Mimika, Sabtu (9/10).

Prestasi itu sekaligus memperbaiki pencapaian Jawa Timur pada PON 2016 di mana mereka merebut medali perunggu dan merupakan prestasi tertinggi tim putri Jawa Timur di PON sejak 25 tahun lalu.

Torehan impresif tersebut tidak membuat Lena terbuai. Setelah PON Papua, dia menegaskan akan kembali ke pekerjaannya sebagai pelatih bola basket sekolah.

Akan tetapi, Lena menegaskan akan mempertimbangkan jika mendapat tawaran untuk melatih sebuah tim profesional.

Andai permintaan datang dan dia menerima, maka itu akan menjadi pengalaman pertamanya membesut klub non-amatir.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed