oleh

Terkait Dana Hibah GPS Nilai Terlalu Dibesar-Besarkan

Lahat, jurnalsumatra.com – Bertempat di kedai co.id depan Hotel Javfront One yang beralamat di Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Lahat, kumpulan mahasiswa dan berbagai Ormas yang menamakan Gerakan Pemuda Sumsel (GPS) menggelar Konfrence Pers kepada puluhan wartawan yang bertugas di Kabupaten Lahat. Acara yang dilaksanakan oleh Gerakan Pemuda Sumsel (GPS) ini, pada Kamis (12/08/2021), sekitar pukul 10.00 WIB, sebagai bentuk dukungan terhadap Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S.MM, terkait isu yang beredar ditengah masyarakat Sumsel soal dana hibah sebesar Rp. 2 Triliun dari Keluarga (Alam) Akidi Tio yang dihibahkan untuk penanggulangan Covid 19.

“Kami dari GPS sengaja mengumpulkan seluruh rekan rekan wartawan di Kabupaten Lahat, guna menyampaikan dukungan kami kepada bapak Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S.MM, terhadap isu yang beredar terkait dana hibah Rp.2 Triliun dari Keluarga (Alam) Akidi Tio yang akan disumbangkan sebagai untuk dana penanggulangan virus menular C-19 di Provinsi Sumsel,” ungkap koordinator Gerakan Pemuda Sumsel (GPS) Bakti Setia Legawa, kemarin.

Dijelaskannya, terbongkarnya bahwa dana hibah sebesar Rp.2 Triliun yang diberikan keluarga (Alam), lalu, saat hendak dilakukan pencairan oleh Polda Sumsel, pada tanggal 2 Agustus 2021 didapati uang dalam Bilyet Giro itu kurang dari 2 Triliun. Akibat dari kejadian itu, kata Bakti Setia Legawa, menimbulkan polemik ditengah masyarakat Indonesia khususnya sumatera selatan (Sumsel). Bahkan, berdampak penurunan Integritas Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S.MM.

“Yang mana saat itu, Keluarga Akidi Tio sebagai penyalur alasan memberikan dana tersebut, karena, Keluarga Akidi Tio pernah berhubungan dekat dengan bapak Kapolda Sumsel, yang kala itu beliau sempat bertugas di Aceh,” cetusnya. Sejak dana yang hendak disumbangkan sebesar Rp.2 Triliun yang bakal dipakai untuk pemutusan mata rantai penyebaran Covid 19 itu tidak ada, lanjut Koordinator Gerakan Pemuda Sumsel (GPS). Oleh karenanya, GPS sepakat menggelar jumpa pers bersama rekan rekan media guna menyampaikan pernyataan sikap Gerakan Pemuda Sumsel terkait persoalan dana hibah sebesar Rp.2 Triliun tersebut.

“Atas kebohongan ataupun kekeliruan dana hibah sebesar Rp.2 Triliun yang disumbangkan oleh Keluarga Akidi Tio yang mengaku pernah dekat dengan bapak Kapolda Sumsel ini, sangat menurunkan Integritas bapak Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S.MM, dikalangan tengah masyarakat khususnya Sumatera Selatan (Sumsel),” akuinya. Untuk itu, sambung Koordinator Gerakan Pemuda Sumsel (GPS) ada enam (6) aitem yang harus diketahui. –bahwa Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S.MM sudah memintak maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Sumsel dan juga kepada Kapolri Drs Listyo Sigit Prabowo atas polemik klaim sumbangan Rp.2 Triliun dari Keluarga Akidi Tio.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed