Muba, jurnalsumatra.com – Meski ruas jalan desa Talang Piase, Kecamatan Lawang Wetan sebagai akses penghubung desa Sungai Batang (C6) Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba ) sudah dilakukan pengerasan dengan batu koral dan belum lama ini sebagian badan jalan telah ditingkatkan dengan cor beton. Namun jalan tersebut tetap sulit untuk dilalui. Pasalnya masih ada beberapa titik ruas jalan yang mengalami kerusakan cukup parah. Terlebih lagi dimusim hujan, jalan antar desa yang kondisi nya sekarang ini dalam keadaan tidak terawat itu, tidak dapat dilalui sama sekali oleh berbagai jenis kendaraan.
Maka, dengan adanya pembangunan tiga gorong-gorong (plat deuker) dijalan tersebut yang saat ini tengah dikerjakan oleh Dinas PUPR Muba. Asfiran selaku Sekretaris desa (Sekdes) Talang Piase berharap kepada pihak terkait, agar gorong-gorong tersebut dibangun tepat pada sasaran. ”Belum lama ini ada orang dari PUPR meninjau pembangunan jalan cor beton jalan ini. Tapi entah, kenapa pembangunan gorong-gorong ada yang masih kurang tepat pada sasaran. Tempat yang kurang layak dibangun gorong-gorong, tempat yang memang membutuhkan gorong-gorong tidak dibangun. Semestinya salah satu dari gorong-gorong tersebut dibangun disini,”Ujar Asfiran sembari menunjukan badan jalan yang rusak akibat tidak tersedianya saluran air, Rabu (11/8/2021) pagi.
Tidak hanya itu, laki laki yang mulai dari tahun 2003 menjadi perangkat desa dan sudah cukup berpengalaman dibidang pemerintahan desa ini mengaku, tidak mengetahui adanya pembangunan tiga gorong-gorong diwilayahnya. “Dalam pembangunan ketiga gorong-gorong ini kami tidak dikasih tau. Jadi kami tidak bisa memberitahu badan jalan yang layak dibangun gorong-gorong.
Tapi harapan saya, kalau bisa, baik itu kontraktor terutama Dinas terkait,agar salah-satu dari gorong-gorong tersebut dipindahkan ke lokasi jalan yang rusak. Agar jalan ini bisa dilalui kendaraan. Kalau bicara soal layak dengan tidaknya, saya rasa disini lebih layak. Percuma, ujung pangkal jalan kelihatan bagus sementara ditengah tengah rusak parah, ujung-ujungnya jalan ditumbuhi semak belukar gara-gara tidak dilalui kendaraan,”Tegas Asfiran.
Dijelaskannya, bahwa dijalan tersebut terdapat dua titik kerusakan cukup parah. Dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dengan cara melintas ditengah hutan. ”itupun disaat musim kering, jalan pintas ditengah hutan itu bisa dilalui, ketika musim hujan kondisinya becek dan berlumpur. Kendalanya di dua titik itu saja. Selebih nya sudah lumayan, walaupun belum dicor beton secara keseluruhan,”Pungkasnya. (Rafik Elyas)
Komentar