Lahat, jurnalsumatra.com – Walaupun terbilang masih cukup lama, namun, sejumlah pedagang bendera merah putih, umbol umbol, serta aneka spanduk dalam menyabut dan memperingati Hari Kemerdekaan RI yang jatuh tanggal 17 Agustus, telah menjamur disejumlah titik pusat Kota Kabupaten Lahat. Tingginya, Permintakan konsumen terhadap berbagai atribut Nasionalisme ini, membawa berkah tersendiri bagi para pedagang bendera yang ada. “Sekarang masih sepih, tapi, Alhamdulillah masih ada saja yang berbelanja untuk mencukupi makan minum sehari hari,” ungkap salah satu pedagang bendera saat dibincangi wartawan di Jl Letjen Harun Sohar, pada Kamis (29/07/2021).
Firman menjelaskan, sepinya penjualan bendera merah putih, umbol umbol, dan aneka spanduk di Kabupaten Lahat dikarena, saat ini masih dalam keadaan Covid-19, yang mana, masyarakat tidak boleh kumpul kumpul. “Namun, walaupun satu dua bendera maupun umbol umbol dan aneka spanduk ini, dapat keuntungan 30 ribu sampai 50 ribu rupiah dalam setiap penjualan tersebut,” tegasnya.
Untuk bendera merah putih diakuinya, berkisar 120 ribu sedangkan umbul umbol dan aneka spanduk dirinya menghargai 35 ribu sampai 40 ribu dan modalnya kalau mengambil ditempat pembuatannya hanya harga 15 ribu rupiah. Ia mengatakan, dirinya menjual bendera merah putih umbol umbol dan aneka spanduk dalam memperingati HUT RI 17 Agustus ini, setiap tahun dan datang ke Kabupaten Lahat bersama rekan rekannya, dari Kota Bandung.
“Sehingga, kami dari Garut menyebar ada yang berangkat ke Jambi, Bengkulu, Palembang, hingga Kota Lahat, ini semua tingginya antusiasme masyarakat dalam membeli atribut kemerdekaan menjadi salah satu alasan utama kami, biarpun dimasa Pandemi Covi-19,” tambahnya. Kalau ditempat pusat pembuatannya, diterangkan Muklimin, idak bisa menjual dengan harga tinggi. Namun, di Kabupaten Lahat maupun provinsi lainnya masih dapat keuntungan dari penjualan bendera merah putih, umbol umbol, dan aneka atribut ini, masih bisa menyisihkan untuk keluarga.
“Alhamdulillah, dari hasil yang ada, kami bisa mengirim uang untuk keluarga di Garut. Kami disini Lahat sengaja mengontrak disalah satu bedengan, dan membayarnya dengan cara Pupuan sesama. Kami sengaja jauh jauh hari datang ke Kabupaten Lahat, semata mata untuk mencari rezeki,” tukasnya dibincangi usai dari makan siang.
Kalau untuk pengendara baik roda empat (R4) dan roda dua (R2) biasanya diungkapkan Muklimin, biasanya lebih memilih bendera Unyil ataupun bendera ceplok. “Ya, semoga saja, ditahun ini walaupun dimasa Pandemi atau Covid 19 yang menyerang Kabupaten Lahat, kami juga bisa mendapatkan rezeki untuk diberikan kepada keluarga disana,” terangnya kemarin dijalan bilangan Selero Lahat. (Din)
Komentar