Muba, jurnalsumatra.com – Warga Desa Kertajaya Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berharap peningkatan Jembatan Sungai Sake dan pembangunan Turap atau tembok penahan tebing. Pasalnya kondisi Jembatan sungai Sake yang terbuat dari kayu sebagai akses penghubung dusun V – dusun III desa tersebut dinilai sudah tidak layak lagi untuk dilalui.
Dari pantauan, Jembatan kayu berusia puluhan tahun yang membentangi Sungai Sake itu, kondisinya cukup memprihatinkan, mulai dari tiang dan kerangkanya dinilai sudah rapuh, fisik jembatan pun bahkan sudah menurun. Ditambah lagi tebing sungai Sake yang ada disekitar itu kini mengalami keretakan, hingga timbul rasa kekhawatiran warga saat menyebranginya.
Rasa was-was juga dirasakan para Jema’a yang menunaikan Ibada di Masjid Jami An-Nur didesa tersebut. Dikarenakan Masjid tersebut berdiri dipinggir Sungai Sake, berada tepat disamping Jembatan. “Pada tahun-tahun sebelumnya Jembatan itu diperbaiki secara swadaya, kemudian tahun 2020 tadi kita perbaiki menggunakan Dana Desa (DD). Namun kondisinya tetap tak maksimal, bahkan kini fisiknya tambah menurun, maklum usianya saja sudah hampir 20 tahun.”Ujar Kades Kertajaya Al-Aziz SPdi saat dibincangi Jurnal Sumatra.com diruang kerjanya, Senin (26/7/2021) siang.
Azis menjelaskan, kalau belum lama ini ia sudah memasukan provosal untuk peningkatan Jembatan tersebut. “Sudah kita masukkan provosal, tapi kabarnya untuk tahun ini belum bisa, harapan kita sich minta ditingkatkan, karena Jembatan tersebut berada ditengah-tengah desa dan terus dilalui warga. Dan sekiranya provosal tersebut ditanggapi, harapan kami sekalian dianggarkan pembangunan Turap disekitar itu. Karena rentetan keretakan tanah ini tadi akan berpengaruh pada Masjid.”Jelas dia. (Rafik Elyas)
Komentar