Tanjungpinang, jurnalsumatra.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Pemprov Riau menjalin kerja sama bidang pembangunan daerah melalui penandatanganan nota kesepahaman di Ballroom Hotel Natra, Lagoi, Kabupaten Bintan, Jumat (9/7).
“Penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemprov Kepri dan Riau terkait kerja sama pembangunan daerah ini tidak terlepas dari hubungan erat kedua provinsi secara historis maupun geografis,” kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
Ia menyampaikan Kepri dan Riau sama-sama memiliki potensi sumber daya yang melimpah yang selama ini menjadi penyumbang pendapatan asli daerah dan layak untuk dikembangkan.
Selain itu, katanya, inovasi bagi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan tetap memegang prinsip efektif dan efisien, salah satunya melalui kerja sama antardaerah.
“Untuk itu kerja sama ini membuka peluang yang seluas-luasnya kepada para pihak yang ingin berperan serta dan turut andil dalam pembangunan daerah,” ujar dia.
Ia menyampaikan pada kesempatan itu turut dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dinas Kesehatan Kepri dengan Rumah Sakit Jiwa Tampan Riau tentang pelayanan kesehatan bagi peserta Jamkesda atau skema penjaminan kesehatan lainnya di Kepri pada Rumah Sakit Jiwa Tampan.
“Belum tersedianya rumah sakit jiwa di Kepri menjadi alasan utama mengapa kerja sama ini perlu dibuat. Hal ini juga untuk memudahkan masyarakat yang kurang mampu agar tetap mendapatkan pelayanan kesehatan yang membutuhkan pelayanan khusus di daerah tujuan terdekat, yakni Riau,” kata dia.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan ada beberapa hal yang dapat dipelajari Riau dalam kunjungan kerjanya ke Kepri, di antaranya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang sampai saat ini belum ada di Riau serta pengelolaan pariwisata.
Menurut dia, terdapat perbedaan mendasar dari segi geografis kedua provinsi ini. Riau dengan daerah agraris dan Kepri dengan sektor bahari.
“Namun keunggulan masing-masing daerah inilah yang kita jadikan landasan kerja sama. Untuk tahap awal kita akan bekerja sama di bidang pariwisata, ekonomi kreatif, perhubungan, pendidikan, kesehatan dan pengelolaan daerah perbatasan,” ucap dia.(anjas)
Komentar