oleh

Mendorong Jambi sebagai pusat perhutanan sosial

Kemitraan

Sejumlah perusahaan di Jambi turut mengaplikasikan skema perhutanan sosial dengan bermitra dengan masyarakat. Dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan hutan menjadi lestari.

Director of Corporate Affairs, Sustainability and HR PT Royal Lestari Utama (RLU), Yasmine Sagita menyatakan pihak RLU sudah melakukan banyak bentuk kemitraan dengan para petani di sekitar area operasional RLU, tepatnya di Kabupaten Tebo. Kemitraan kehutanan yang sudah dilakukan setidaknya sudah melibatkan 152 orang petani dari 9 kelompok tani hutan (KTH).

Kemitraan tersebut meliputi area hutan seluas 605 hektar. Bahkan 2 dari 9 KTH telah menerima Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup tentang Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (SK Kulin KK) dari Kementerian Kehutanan. Sementara 7 KTH lainnya sudah menandatangani naskah kesepakatan kerjasama (NKK).

Salah satu komoditi yang dikembangkan oleh masyarakat di daerah itu yakni produksi getah karet. Dimana rata-rata produksi karet dari KTH mencapai 595 kilogram per bulan per petani. Pada periode Januari hingga Mei 2021, hasil karet petani yang diserap perusahaan mencapai 93.920 kilogram.

Selain pola kerjasama kehutanan tersebut, PT RLU melalui PT LAJ dan PT WW juga melaksanakan program pembinaan terhadap petani lokal. Seperti mentoring budidaya karet produktif, akses pasar, mentoring pertanian terpadu serta kerjasama dengan koperasi karyawan.

Selain itu PT RLU turut melibatkan warga Suku Anak Dalam (SAD) dalam kemitraan perhutanan sosial yang mereka aplikasikan. Warga SAD yang berada di kawasan hutan yang di kelola PT RLU tersebut turut mendapatkan pendampingan dari pihak perusahaan. Dimana warga SAD tersebut dapat bertahan hidup melalui hasil hutan.

PT RLU turut memberikan bibit-bibit tanaman hutan yang memproduksi kebutuhan bagi warga SAD. Dengan harapan hutan menjadi lestari dan kebutuhan warga SAD di kawasan hutan tersebut tetap dapat terpenuhi.

Hutan aset negara

Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Jambi Dr Forst Bambang Irawan mengatakan saat ini hutan merupakan aset terbesar negara. Sebab potensi hutan dan masyarakat sekitar hutan sangat besar. Baik itu secara ekonomis maupun terhadap pemberdayaan masyarakat.

Menurut Bambang Irawan, dengan hutan di Provinsi Jambi yang sangat luas, pemberdayaan ekonomi dan masyarakat dengan konsep perhutanan sosial akan sangat membantu peningkatan pendapatan domestik bruto (PDB) untuk daerah.

Sebab begitu banyak potensi-potensi yang terdapat di hutan yang mampu meningkatkan PDB suatu daerah. Salah satunya hasil dari perkebunan getah karet, dan jenis-jenis hasil hutan lainnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed