oleh

Realitas ‘football’s coming home” dalam final Inggris lawan Italia

Tetapi lebih dari pada klise pelatih “menghadapi setiap pertandingan sebagaimana adanya”, Southgate menyadari sekali tumpahnya emosi dalam turnamen ini.

“Kami memiliki tiga pertandingan yang mengesankan saat ini. Kami sudah bilang bahwa kami ingin memberikan kenangan kepada bangsa kami,” kata dia seperti dikutip Reuters.

Dan sementara mungkin perlu sedikit waktu untuk diresapkan, kenangan abadi dari turnamen ini bagi Inggris bukan ditentukan karena telah mengalahkan Jerman, atau memasukkan empat gol saat menyingkirkan Ukraina atau mengalahkan Denmark, melainkan hasil final Minggu nanti itu.

Italia tahu semua soal itu: mereka kalah dalam dua penampilan finalnya dalam Euro 2000 dan 2012 tetapi terjepit di antara kedua hal itu adalah sukses mereka dalam menjuarai Piala Dunia 2006.

Setiap suporter Italia bisa mengingat susunan pemain Marcello Lippi yang sukses pada Piala Dunia di Jerman itu, tetapi sedikit yang akan mengingat pemain yang terkalahkan dalam kekalahan pada final Euro.

Penonton 60.000 pada Minggu akan bernuansa Inggris sekali seperti ketika tim ini menjuarai satu-satunya gelar turnamen utamanya, Piala Dunia 1966. Nama-nama dalam tim Inggris yang menjuarai Piala Dunia tak pernah dilupakan.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed