oleh

Kekuatan mental lontarkan Italia ke final Euro 2020

Jakarta, jurnalsumatra.com – Hanya tiga tahun setelah rasa sakit dan terhina akibat gagal lolos ke putaran final Piala Dunia, Italia kini malah tinggal satu kemenangan lagi untuk dinobatkan sebagai juara Eropa setelah menang adu penalti melawan Spanyol yang memastikan tempat di final Euro 2020 di Stadion Wembley, Minggu (11/7).

Inggris atau Denmark menunggu tim Roberto Mancini yang tak pernah menghasilkan permainan sepak bola menggembirakan selama mereka tampilkan dalam awal turnamen, berhasil mendapatkan kekuatan dan ketabahan guna melewati perpanjangan waktu dan kemudian tampil tenang sekali dalam adu penalti.

Tidak ada yang berani menyangkal bahwa tim Mancini yang tak terkalahkan itu merupakan finalis yang pantas, berdasarkan seluruh kiprah mereka dalam turnamen ini, sekalipun Spanyol merasa merekalah tim yang lebih baik dalam semifinal tadi itu.

Sekarang sudah 33 pertandingan sejak Italia terakhir kali merasakan kekalahan dan kebiasaan menang itu terpamerkan.

Adu penalti bukanlah ‘lotre’, seperti kadang disebut demikian, namun hasilnya juga tidak dapat dijelaskan dengan mudah, mengingat berbagai faktor teknis dan psikologis yang bermain di baliknya.

Namun demikian, Italia menunjukkan kekuatan dan kepercayaan diri sejati saat mereka bangkit kembali dari tendangan penalti pembuka yang gagal dari Manuel Locatelli, untuk memasukkan empat tendangan penalti berikutnya, termasuk Jorginho yang dingin mengeksekusi penalti.

Itu adalah kekuatan mental yang sama yang membantu Italia mengatasi penguasaan bola yang terbatas untuk waktu lama tatkala pemain Spanyol Pedri menjajah lini tengah dengan tak henti memamerkan operan tepat sasaran.

Dani Olmo akan menyesal bahwa upaya-upaya golnya tidak setepat dengan umpan Pedri itu, tetapi sebaliknya dia sangat bagus dengan terus-menerus mencari celah sehingga membersitkan pertanyaan mengenai lini belakang Italia.

Sebuah terobosan cepat dari tim Italia, yang berpuncak kepada penyelesaian berkelas dari Federico Chiesa, membawa Azzurri unggul pada waktu tepat satu jam. Ini adalah gol yang menunjukkan apa yang telah ditanamkan Mancini kepada timnya.

Kiper Gianluigi Donnarumma cepat dan waspada saat sodoran cerdasnya meluncur saat jeda dan Chiesa dengan pasti mengarahkan bola ke sudut jauh.

Dan setelah Alvaro Morata yang masuk lapangan dari bangku cadangan menyamakan kedudukan pada menit ke-80, Italia tak terlihat terpojok atau panik menghadapinya, tidak pula patah arang.

Justru gambaran pertahanan membaja Italia yang sudah menjadi ciri khas dan fokus kepada tekanan yang energik dan ketepatan di sepertiga terakhir lapangan yang menjadi kunci adanya transformasi yang dilakukan Mancini kepada sebuah tim yang memalukan bangsa tiga tahun lalu.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed