oleh

Pertamina gelar simulasi OKD tingkatkan kesiapsiagaan di Bitung

Manado, jurnalsumatra.com – PT Pertamina (Persero) menggelar simulasi Organisasi Keadaan Darurat (OKD) guna meningkatkan kesiapsiagaan di Integrated Terminal Bitung, di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

“Sebagai perusahaan dengan tingkat resiko operasi yang tinggi, aspek keselamatan dan keamanan kerja menjadi prioritas utama untuk mewujudkan “operational excellence”,” kata Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali, di Manado, Jumat.

Dalam meningkatkan aspek keselamatan dan antisipasi penanggulangan keadaan darurat yang dapat terjadi sewaktu-waktu,  Pertamina  Regional Sulawesi menggelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat Level 1 di Integrated Terminal Bitung dan Puskodal (Pusat Komando dan Pengendalian) Kantor Unit Pertamina Regional Sulawesi di Makassar, Jumat.

Kegiatan yang dikemas dalam simulasi organisasi keadaan darurat (OKD) ini merupakan salah satu cara untuk menguji kehandalan sistem penanggulangan keadaan darurat di lingkungan Pertamina serta memberi bekal kesiapsiagaan kepada para pekerja dan mitra kerja, khususnya di lingkungan Integrated Terminal Bitung.

Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat Level 1 rutin dilakukan Pertamina setiap setahun sekali di lokasi tertentu di setiap wilayah regional Pertamina. Dimana Keadaan darurat level 1 merupakan kondisi darurat yang melibatkan koordinasi dari tingkat regional dan lokasi setempat.

Simulasi ini ditujukan untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat khususnya di wilayah Integrated Terminal Bitung untuk mendukung komitmen “zero fatality” dan antisipasi dalam mencegah serta menanggulangi kejadian yang tidak terduga di wilayah operasi.

Simulasi OKD kali ini berbeda karena koordinasi antar Puskodal dilakukan secara daring melalui aplikasi video conference.

“Situasi pandemi saat ini menuntut cara baru dalam melakukan simulasi OKD dimana kami melakukannya secara daring untuk proses komunikasi dan koordinasi di Puskodal,” katanya.

Selain efisien, sistem pemantauan secara real-time melalui daring ini juga dapat memitigasi resiko keadaan darurat dengan lebih sigap dan efektif.

Pertamina juga berkoordinasi dengan pihak eksternal untuk membantu tim penanggulangan keadaan darurat yaitu melibatkan Pemadam Kebakaran, TNI, Kepolisian, Dinas Kesehatan dan juga Rumah Sakit terdekat.

Dalam melaksanakan simulasi OKD, berbagai skenario dijalankan dengan melihat kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi pada kondisi dan situasi nyata. Skenario yang dijalankan kali ini yaitu terbakarnya salah satu tangki BBM yang terdapat di Integrated Terminal Bitung.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed