Ketiganya adalah Illya Zabarnyi yang sudah dipercaya sebagai starter di jantung pertahanan, dan duo Shakhtar Donetsk, Anatoliy Trubin dan Heorhiy Suadkov, yang diperkirakan semakin matang saat Euro 2024. Selain itu, 11 pemain Ukraina lainnya berumur rata-rata 25 tahun atau di bawahnya.
Mereka tidak hanya berbakat dan terampil, namun juga sangat ambisius. Ketiga hal ini membuat perjalanan mereka begitu mengesankan.
Buktinya, selama kualifikasi Euro 2020, Ukraina menjadi tim tak terkalahkan dalam delapan pertandingan. Ukraina juga tak terkalahkan sepanjang 2019.
Kini Ukraina menantang Inggris dalam perempat final Euro 2020 di Estadio Olimpico. Dan Shevchenko yang selalu menekankan kepada pemain-pemainnya bahwa mereka bisa mengalahkan siapa pun, tak gentar menghadapi Inggris yang telah menyumpal Jerman sang spesialis turnamen, dalam 16 Besar.
“Inggris memang tim yang hebat. Mereka sulit sekali dibobol tapi kekuatan mereka tak boleh membuat kami takut. Justru harus memotivasi kami karena semua hal mungkin terjadi dalam sepakbola, seperti juga dalam kehidupan,” kata Shevchenko seperti dikutip Reuters.
Kembali, seluruh Ukraina menantikan apa yang akan dilakukan pelatih berekspresi tenang tetapi bergaya elegan saat di pinggir lapangan sehingga kamera selalu tertarik menyorotnya itu.
Mereka ingin Shevchenko mencapai level sukses yang lebih tinggi lagi. Bukan hanya demi olahraga dan sepakbola, tetapi untuk hal lebih luas lagi bagi bangsa itu.
Pada masa ketika hak bernegara Ukraina terancam oleh Rusia yang tengah membangkitkan sentimen Rusia rayanya, Euro 2020 memberikan kesempatan berharga kepada negara itu dalam memperjuangkan identitas kemerdekaan dan kedaulatannya di panggung internasional.
Yang pasti kemajuan yang dicapai tim Shevchenko dalam Euro 2020 sudah menjadi narasi kebangsaan Ukraina yang ingin sekali berintegrasi dalam Uni Eropa. Dan sudah tentu juga menawarkan babak lain bagi lahirnya sebuah kekuatan baru sepak bola Eropa.(anjas)
Komentar