Sleman, jurnalsumatra.com – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat pada Selasa 29 Juni 2021 ada penambahan sebanyak 210 pasien konfirmasi positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh dan lima kasus pasien yang meninggal dunia.
“Sedangkan untuk penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 pada Selasa 29 Juni tercatat ada sebanyak 284 kasus,” kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Rabu.
Menurut dia, meski belum signifikan, angka penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sleman selama tiga hari yakni pada 27, 28 dan 29 Juni ini mulai menunjukkan angka menurun bila dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya dimana penambahan kasus konfirmasi berada di atas angka 400 orang.
“Pada 28 Juni angka penambahan kasus konfirmasi tercatat sebanyak 320 kasus, pasien sembuh 190 dan pasien konfirmasi positif yang meninggal dunia tercatat sebanyak 10 orang. Sedangkan pada 27 Juni tercatat penambahan konfirmasi positif sebanyak 237 orang, sembuh 288 orang dan meninggal dunia enam orang,” katanya.
Ia mengatakan, penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sleman tercatat paling tinggi terjadi pada 24 Juni yakni sebanyak 430 orang, pasien sembuh nihil dan pasien konfirmasi positif meninggal dunia sepuluh orang.
“Kemudian pada 26 Juni penambahan kasus konfirmasi sebanyak 417 orang, pasien sembuh sebanyak 211 orang, dan enam orang meninggal dunia,” katanya.
Shavitri mengatakan, pada 25 Juni tercacat terdapat penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 411 orang, sembuh nihil dan meninggal dunia sembilan orang.
“Sedangkan pada 23 Juni penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 tercatat sebanyak 305 orang, pasien dinyatakan sembuh 50 orang dan pasien meninggal dunia sembilan orang,” katanya.
Ia mengatakan, karena tingginya kasus penularan COVID-19 di Sleman tersebut, Bupati Sleman mengajak masyarakat untuk gotong-royong menekan penularan COVID-19 melalui “Sesarengan Jogo Sleman”.
“Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam dua minggu terakhir mengalami kenaikan yang cukup signifikan sehingga untuk menekan laju penularan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengajak masyarakat untuk “Sesarengan Jogo Sleman,” katanya.
Kenaikan angka penularan COVID-19 ini, kata dia, terjadi diduga karena masih maraknya berbagai aktifitas kegiatan di tengah-tengah masyarakat.
“Untuk menekan laju pertambahan penularan atau kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sleman, pihaknya mengajak masyarakat untuk menahan diri dari segala aktifitas sekunder maupun tersier melalui Gerakan ‘Sesarengan Jogo Sleman’,” katanya.
Komentar