oleh

Upaya tekan lonjakan COVID-19 di Bangkalan melalui SIKM

Pamekasan, jurnalsumatra.com – Lonjakan kasus baru COVID-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur benar-benar menyita perhatian publik dan menjadi perhatian hampir semua kalangan, baik oleh pemkab setempat, maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Ratusan orang terkonfirmasi positif terpapar virus corona jenis baru ini, bahkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaporkan diantara warga yang terpapar itu ditemukan varian baru COVID-19, yakni B.1617.2 Delta atau varian India.

Corona varian baru atau biasa disebut varian Delta ini, spesifikasinya berbeda, dan penyebarannya lebih cepat, dibanding dengan varian lainnya.

Sebagai contoh kasus, penyebaran cepat varian Delta di Inggris yang sebelumnya didominasi oleh varian alfa. Setelah masuknya varian Delta dari India yang lebih cepat menyebar, saat ini 90 persen penularan baru di negara itu berasal dari varian Delta. Kecepatannya varian ini di Inggris bisa meningkat 70 persen kasusnya hanya dalam waktu dua pekan.

Lonjakan kasus positif COVID-19 di Jawa Timur, khususnya di Bangkalan, bisa jadi karena masuknya varian Delta ini.

Selain itu, tingkat keparahan pasien yang terkena varian baru juga cukup tinggi. Hal itu terbukti pasien yang datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan cukup berat atau parah.

Temuan adanya corona varian baru pada lonjakan kasus baru COVID-19 di Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur ini, tentu saja membuat daerah lain yang berdekatan dengan Bangkalan bertindak cepat melakukan antisipasi. Sebut saja Surabaya.

Pemkot Surabaya langsung melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya kepada warga Madura yang hendak masuk Surabaya dengan melakukan tes cepat antigen. Alasannya karena Pemkot Surabaya tidak ingin ledakan yang terjadi di Bangkalan berimbas juga pada Surabaya.

Hasilnya di luar dugaan. Dalam tiga hari saja, sebanyak 239 orang pengendara yang melintasi pos penyekatan Jembatan Suramadu sisi Kota Surabaya dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes cepat antigen yang dilakukan petugas kesehatan setempat, dari total 13.735 orang pengendara yang dites.

Dalam perkembangan berikutnya, penyebaran tidak hanya dilakukan di sisi Surabaya, akan tetapi juga di sisi Madura untuk mengurai terjadinya penumpukan kendaraan dari Madura ke Surabaya.

Akibat abai prokes
Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron menyatakan, lonjakan kasus COVID-19 di kabupaten paling barat Pulau Madura itu, salah satunya karena masyarakat abai dalam menerapkan protokol kesehatan.

Banyak warga yang tidak menggunakan masker, tidak mengindahkan larangan berkerumun, terutama saat liburan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Berbagai jenis kegiatan yang mengundang kerumunan massa tetap digelar, meski dari beberapa kegiatan yang digelar sebagian telah dibubarkan paksa oleh petugas.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed