Ia menyakini kunci keberhasilan menghadapi tantangan ketenagakerjaan yang makin kompleks ke depan adalah dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, serikat pekerja/serikat buruh, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan mitra pembangunan internasional yang setara dan produktif.
“Tindakan ini perlu didukung dengan mengedepankan prinsip-prinsip pekerjaan yang layak, termasuk memperkuat dialog sosial dan tidak meninggalkan siapa pun,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Sekjen Anwar juga menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan G20 Employment Working Group dan LEMM di bawah Presidensi Italia dan Presidensi sebelumnya, Arab Saudi.
“Meskipun pandemi COVID-19 masih berlangsung, pertemuan ini menunjukkan bahwa kita memiliki semangat dan komitmen yang sama untuk mempercepat pemulihan, khususnya di sektor ketenagakerjaan,” ucapnya.
Ia berharap pertemuan tersebut tidak hanya menghasilkan komitmen yang telah dirumuskan dalam sebuah deklarasi, tetapi juga harus dapat diimplementasikan secara konkret di masa depan. “Saya berharap kesepakatan serta komitmen di antara negara G20 juga dapat mengakomodasi kepentingan negara-negara Non-G20 dan global,” ujarnya.(anjas)
Komentar