Jakarta, jurnalsumatra.com – Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir mengungkapkan keberhasilannya bersama tim dari MES melakukan pembenahan Program Pertashop sehingga bisa menyalurkan BBM ke pelosok daerah melalui pengusaha daerah dan pesantren.
Erick Thohir mengatakan Pertashop bukanlah produk baru, karena sudah ada sejak 2019. Namun, kata dia, begitu dihibahkan ke 200 pesantren saat ini tidak ada yang berjalan.
“Saya bersama tim MES mulai melakukan kurasi ulang terkait apa yang salah dengan Pertashop. Pertama kita sepakat tidak mau memberikan ikan, tetapi kasih kail karena kalau ikan nantinya masyarakat akan memudahkan dan beranggapan hal tersebut merupakan pemberian atau dikasih. Jadi sekarang kita perbaiki konsep Pertashop di mana ada pendampingan finansial,” kata Erick Thohir di Jakarta, Senin malam.
Ia menjelaskan telah menunjuk Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk melakukan pendampingan bagi pesantren, sedangkan pendampingan bagi pengusaha daerah dilakukan BRI atau bank Himbara lainnya.
“Tetapi juga kita lakukan kurasi dan pastikan supaya Pertashop hidup maka per titik 5 km, tidak boleh menyalahi SOP yang disepakati. Kalau tidak maka per titik tersebut tidak akan mencapai impas atau break event point dengan minimal penjualan BBM 400 liter/hari,” kata Erick Thohir.
Ia melihat banyak pengusaha daerah yang ikut Program Pertashop berhasil mencapai target seperti pengusaha di Cimahi, Jawa Barat, yang berhasil menjual BBM sebanyak 2.000 liter.
Erick Thohir mengatakan akan melibatkan lebih banyak pesantren dan pengusaha daerah dalam program tersebut. “Kita turun ke Pesantren, kita pastikan pesantren itu juga dengan Program MES yang sudah kita putuskan kalau bisa tahun ini 1.000 pesantren bersama Pertashop,” katanya.
Ia mengatakan pada Juni akan menandatangani kerja sama dengan 250 pengusaha di Jawa Timur untuk Program Pertashop.
Pertashop merupakan program dari Pertamina yang membuka kesempatan bagi wilayah-wilayah yang jauh dari lembaga penyalur Pertamina seperti SPBU untuk membuka akses energi kepada warga sekitarnya. Program ini selaras dengan Program One Village One Outlet (OVOO) Pertamina yang memastikan di setiap desa memiliki satu lembaga penyalur Pertamina untuk menyalurkan energi ke pelosok negeri.
Saat ini sudah dan siap beroperasi sebanyak 2.100 unit Pertashop yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia dan untuk 2021 ditargetkan sebanyak 10 ribu unit.
Pertamina membuka kesempatan untuk membangun Pertashop dengan mengajak para pengusaha, investor, pemerintah daerah, pengelola pondok pesantren dan siapa pun untuk bersama dengan Pertamina dan pemerintah mewujudkan kemandirian energi dan ekonomi.(anjas)
Komentar