Muba, jurnalsumatra.com – Setelah dilakukannya, pergantian KWH meteran pascabayar menjadi Prabayar (token) boleh dibilang sistem kelistrikan yang dikelolah oleh PT Muba Elektrik Power (MEP) Perusahaan BUMD Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) telah mengalami kemajuan cukup signifikan.
Meski masyarakat pelanggan sekarang ini, harus menjalankan kebiasaan baru dengan harus mau tidak mau meraih kocek ketika alaram listrik berbunyi kode akan habis pulsa.
Namun program tersebut, banyak mendapat apresiasi dari toko masyarakat di Bumi Serasan Sekate. Dikarenakan sistem administrasi online tersebut dianggap dapat mengantisipasi terjadi tunggakan dan juga bersifat menganjurkan masyarakat pelanggan untuk berhemat disegi pemakaian.
Hanya saja saat ini, banyak masyarakat pelanggan MEP yang merasa bising mendengar suitan alaram listrik, karena dinilai terlalu melengking. Apalagi lagi, suara lengkingan kode akan habis pulsa itu jatuh pada tengah malam, banyak pelanggan MEP yang mengaku tidak bisa tidur nyenyak gara-gara mendengar suara tersebut.
Oleh sebab itu, masyarakat pelanggan berharap kepada pihak MEP agar menyesuaikan atau menurunkan volume alaram token. Dikarenakan menurut mereka, selain menganggu kenyamanan saat beristirahat, suara lengkingan token dianggap membuat malu pelanggan pada tetatangga.
“Suara token kode akan habis pulsa itu terlalu melengking dan menganggu kenyamanan para pelanggan saat tidur. Mendingan kalau itu suara TV bisa distel sendiri untuk dikecilkan, kalau token, jangan kan mau mengotak Atik, memegangnya saja masyarakat pelanggan takut kesetrum. Jadi kita berharap pihak yang bersangkutan dapat mengurangi suara tersebut,”Harap Zulkarnain salah satu pelanggan MEP asal desa Rimba Ukur (C5) saat dibincangi wartawan Jurnal Sumatra.com, Selasa (8/6/2021).
Zulkarnain memperkirakan disaat alaram token itu berbunyi masih tersisa pulsa sebanyak kurang-lebih 5 KWH. “Dalam perkiraan, saat token itu berbunyi masih tersisah pulsa kurang-lebih 5 KWH. Karena suara tersebut bisa mencapai tiga hari. Nah bagi pelanggan yang ekonomi nya lemah, sebelum dapat uang untuk membeli pulsa, walaupun situasi bising mau tidak mau mereka pertahankan sampai pulsa benar-benar habis. Keadaan ini juga dapat membuat malu pelanggan tersebut. Karena suara itu terdengar mencapai radius 50 meter,”Ujarnya. (Rafik Elyas)
Komentar