oleh

Nadiem Makarim terima kunjungan Anggota DEN dari pemangku kepentingan

Jakarta, jurnalsumatra.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim, selaku Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dari unsur pemerintah, menerima kunjungan kerja Anggota DEN dari unsur pemangku kepentingan.

Keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu,   menyebutkan pertemuan melalui konferensi video itu dihadiri Anggota DEN dari pemangku kepentingan yaitu Agus Puji Prasetyono, Musri, Satya Widya Yudha, Herman Darnel Ibrahim, Daryatmo Mardiyanto, Eri Purnomohadi, As Natio Lasman, dan Yusra Khan.

Selain itu, hadir pula Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam, Kepala Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan Yunus Saefulhak, dan Kepala Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi Mustika Pertiwi.

Kunjungan kerja APK DEN tersebut bertujuan mendapatkan masukan penyempurnaan Rencana Strategis (Renstra) DEN 2021-2025, khususnya kebijakan lintas sektoral Kemendikbudristek dalam mencapai target bauran energi nasional.

Dalam sambutannya, Mendikbudristek mengatakan dukungannya untuk bekerja sama dengan DEN dan menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo terkait riset dan teknologi yaitu fokus pada green economy, agrikultur, dan digital economy, yang dalam hal ini energi menjadi intinya.

Selain itu, menurut Mas Menteri, panggilan Menteri Nadiem, pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan diharapkan dapat memitigasi perubahan iklim yang mengakibatkan katastropik pangan dan jika tidak ditangani dengan baik akan berdampak lebih parah dari COVID-19.

Sementara itu, Satya Widya Yudha, Anggota DEN dari unsur pemangku kepentingan (APK), mengapresiasi pemikiran Mendikbudristek tersebut.

“Mas Nadiem meminta DEN mampu menelurkan hal yang spesifik dan mudah diterapkan seperti mengalihkan hasil dari pajak karbon dan subsidi yang tidak tepat sasaran, sehingga membuat PT PLN (Persero) bisa membeli listrik dari EBT dengan harga kompetitif, insentif untuk mobil listrik, adanya anggaran investasi untuk meng-upgrade transmission grid agar masyarakat bisa berpartisipasi dalam grid secara langsung tanpa baterai, riset untuk substitusi impor panel surya atau EBT lainnya, dan membangun sistem kredit karbon lewat pajak karbon,” katanya.

Satya melanjutkan bahwa Indonesia harus mampu membuat roadmap transisi energi dengan memaksimalkan sumber daya alam yang dimiliki tetapi dengan metode rendah karbon, karena Indonesia mempunyai energi fosil dan energi baru terbarukan (EBT).

Selain perkenalan APK DEN, pada kunjungan kerja itu juga dipaparkan Renstra DEN 2021-2025 kepada Mendikbudristek.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed