Palangka Raya, jurnalsumatra.com – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalimantan Tengah (Kalteng) Shalahudin mengaku telah menghubungi dan meminta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) setempat segera menangani keretakan jalan di jalur Trans Kalimantan, tepatnya di KM 60 Muara Teweh – Puruk Cahu, yang diduga terjadi akibat longsor.
“Kami sudah mendapatkan informasi terkait keretakan di jalan nasional itu. Kami pun sudah menghubungi dan meminta pihak Balai agar segera menangani,” kata Shalahudin saat dihubungi di Palangka Raya, Rabu.
Walau belum membuat jalan nasional tersebut terputus total dan masih dapat dilalui, lanjut dia, namun keretakan itu rawan terbelah dan semakin besar ketika dilintasi kendaraan berat. Keretakan itu bahkan relatif berbahaya bagi kendaraan yang melintas dengan kecepatan tinggi.
Shalahuddin mengatakan informasi dari pihak BPJN Kalteng, sekarang ini sedang dipasang rambu-rambu penanda di sekitar jalan yang retak tersebut, menyiagakan alat berat, dan sejumlah personel serta berkoordinasi dengan kepolisian setempat.
“Memperbaiki jalan itu memang wewenang pemerintah pusat melalui Balai. Makanya kami langsung berkoordinasi dan meminta dilakukan penanganan,” kata dia.
Kepala PUPR Kalteng itu pun mengimbau masyarakat yang sedang melintasi jalan Muara Teweh-Puruk Cahu, agar lebih berhati-hati dan memperhatikan rambu-rambu lalu lintas. Sebab, sekarang ini ada jalan yang mengalami retak di KM 60 dan sedang dilakukan penanganan oleh BPJN Kalteng.
Sebelumnya beredar di sejumlah media sosial video berdurasi 21 detik yang menginformasikan adanya keretakan jalur Trans Kalimantan tepatnya di KM 60 Muara Teweh-Puruk Cahu. Di dekat keretakan itu pun ada sejumlah truk yang terhenti dan tidak berani melintasinya karena khawatir terjadi longsor apabila dilintasi.(anjas)
Komentar