Palembang, jurnalsumatra.com – Sultan Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn berziarah ke makam Kyai Merogan atau juga disebut Kiai Muara Ogan yang di makamkan di area di Masjid . Kiai Muara Ogan, Kertapati Palembang, Selasa (18/5/2021) sore. Turut hadir Pangeran Jayo Syarif Lukman, Pangeran Kesumo Abdul Ghofar, Pangeran Mas’ud Khan, aktivis adat Beni Mulyadi,, aktivis lingkungan Ali Goik, juru bicara zuriat Kiai Merogan Dedek Chaniago dan sejumlah zuriat Kiai Marogan.
Makam Kiai Merogan termasuk salah satu peninggalan arkeologi di Palembang. Makam Kiai Merogan hanya ditandai 2 buah nisan dari batu andesit. Kiai Merogan adalah salah satu ulama terkenal di Sumsel. Kendati sudah lama wafat di tanggal 17 Rajab 1319 Hijriah atau 13 Oktober 1901 Masehi, banyak warga Sumsel bahkan di luar Sumsel datang berziarah ke makam ulama besar ini.
Kiai Merogan atau disebut juga Kiai Muara Ogan sendiri bernama asli Kiai Masagus Haji Abdul Hamid bin Masagus Haji Mahmud Alias Kanang. Kiai Merogan, lahir di tahun 1227 Hijriah atau 1881 Masehi. Usai berziarah SMB IV sempat berdiskusi sambil makan –makanan kecil bersama , juru bicara zuriat Kiai Merogan Dedek Chaniago dan sejumlah zuriat Kiai Marogan.
Menurut SMB IV mengatakan, dirinya sengaja berziarah ke makam Kiai Merogan dan bertemu juga dengan keluarga dari Kiai Merogan. “ Memang Kiai Merogan adalah guru di Kesultanan Palembang Darussalam yang banyak sekali jasanya khazanah Islam di Palembang,” katanya. Bersama keluarga Kiai Merogan , SMB IV yang juga seorang notaris dan PPAT mengaku sempat berdiskusi mengenai gelar-gelar Palembang zaman dulu. “ Selain itu juga mempererat tali silaturahmi bersama zuriat Kiai Merogan,” katanya.(udy)
Komentar