oleh

Jaminan sosial dan nasib pendidikan anak peserta

Kantor cabang BPJAMSOSTEK di seluruh Indonesia segera bergerak mengidentifikasi dan mendata, lalu menyerahkan beasiswa kepada anak-anak yang berhak

Hal itu, menurut Anggoro, wujud komitmen seluruh insan BPJAMSOSTEK dalam memberikan pelayanan yang cepat dan kepastian manfaat kepada seluruh peserta dan keluarganya

Diakuinya, ada tantangan dalam tugas itu, yakni kendala dalam menghubungi ahli waris atau penerima beasiswa yang nomor kontaknya sudah tidak aktif.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan tempat orang ahli waris bekerja dan melakukan konfirmasi ulang agar data yang diterima akurat.

Di sisi lain, pandemi COVID-19 membatasi tim BPJAMSOSTEK di lapangan dalam melakukan proses konfirmasi, sedangkan jarak tempat tinggal ahli waris menjadi kendala tersendiri.

Selain itu, kegiatan belajar mengajar sekolah yang dihentikan sementara waktu juga cukup menyulitkan calon penerima beasiswa dalam melengkapi syarat administratif, seperti nilai rapor, yang kemudian oleh BPJAMSOSTEK diberi dispensasi untuk dapat dilengkapi di kemudian hari.

Untuk memudahkan para penerima beasiswa ke depan dan meminimalisasi potensi perubahan data, seperti nomor telepon atau alamat email, maka setiap awal tahun akan dilakukan konfirmasi ulang data penerima dan keluarganya.

Hal tersebut perlu dilakukan mengingat bantuan beasiswa ini diberikan secara tahunan, selama anak tersebut masih menempuh masa pendidikan dalam waktu yang ditentukan sampai yang bersangkutan menyelesaikan jenjang strata 1 atau telah menikah atau bekerja dengan total bantuan beasiswa sebesar Rp174 juta untuk dua anak.

Peduli

Pemerintah, kata Ida, sangat peduli dalam menyediakan jaminan sosial ketenagakerjaan yang maksimal, seperti perluasan manfaat program yaitu beasiswa bagi anak pekerja yang terkena risiko meninggal dunia atau kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat total tetap.

Dia mengajak pekerja, baik formal maupun informal, agar sadar akan pentingnya Jamsostek, khususnya pekerja informal yang masih memerlukan perhatian khusus.

Bantuan beasiswa itu diharapkan menjamin anak-anak ahli waris bisa terus merajut cita dan asa menggapai masa depan yang mereka inginkan karena sejatinya mereka adalah generasi penerus bangsa yang akan memajukan Indonesia di masa yang akan datang.

Anggoro berjanji pihaknya akan selalu hadir untuk pekerja dan keluarga, tidak hanya untuk beasiswa, tetapi juga sosialisasi program dan pemberian bantuan paket sembako kepada para pekerja TKBM.

Dia mengingatkan pentingnya menjadi peserta Jamsostek, terlebih bagi TKBM rentan celaka kerja, PHK dan perlu jaminan hari tuan serta jaminan pensiun.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed