oleh

Pelukan lembut untuk anak-anak jalanan jelang lebaran

“Aku ditawarin Yayasan KDM untuk sekolah, ikut bergabung di sini, jadi enggak perlu tinggal di jalanan lagi,” ucap gadis yang menyukai pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris ini.

“Senang banget bisa tinggal di sini, rasanya kekeluargaan banget, trus bisa sekolah, belajar banyak. Sekarang aku udah tahu yang namanya hidup bersih dan sehat.”

“Kita juga ada kelas entrepreneur di sini, jadi kita bikin kue kering untuk dijual nanti.”

Namun, gadis yang mempunyai cita-cita sebagai pastry chef atau pemain futsal ini juga menceritakan bahwa ia sangat merindukan sosok ibunya karena kedua orang tuanya telah berpisah selama lebih dari dua tahun.

Hal serupa dirasakan oleh Oji Saputra, lelaki berusia 16 tahun. Oji yang telah lama kehilangan orang tuanya tumbuh besar bersama neneknya sebelum akhirnya bergabung bersama YKDM sekitar 7 tahun lalu.

“Kangen banget sih sama nenek, pengen peluk, terus cerita banyak hal. Dari yang dulunya aku cuma ngamen, badung, males-malesan, sekarang sudah berubah, sudah lebih bertanggung jawab,” ucapnya.

Ucapannya tersebut terbukti dengan ditunjuknya ia sebagai asisten pelatih untuk semua kegiatan olahraga di YKDM. Oji mengatakan bahwa banyak orang yang kini mempercayai dirinya untuk dimintai tolong.

Lelaki ini memiliki cita-cita sebagai atlet atau pelatih Taekwondo di masa mendatang. Salah satu alasan yang mengantarkan Oji menekuni Taekwondo ialah kekerasan yang kerap dialami anak jalanan.

“Awalnya aku belajar ini karena pengin jaga diri dari kejahatan. Terus tenyata aku suka,” tutupnya.

Selain itu, hadir Dodi Tanoga, lelaki berusia 16 tahun asal Sumatera. Ia pertama kali berangkat ke Jakarta atas dasar tujuan mencari sumber penghasilan yang lebih layak, namun kerasnya kehidupan memaksanya untuk berjualan es batu di pasar dan hidup di dalam ketidakpastian.

Sejak bergabung dengan YKDM, Tanoga kini telah memiliki semangat juang dan belajar yang lebih besar dengan kondisi kehidupan yang jauh lebih baik pula. Ia mulai menekuni industri pastry dan menjalani hobinya yaitu bermain futsal.

“Aku belum mau pulang kalau belum sukses. Aku selalu berdoa supaya keluargaku di sana selalu dilindungi Tuhan, walaupun sebentar lagi Lebaran. Kangen, tapi aku harus berhasil,” ujarnya.

Semangat yang didapatkan oleh ketiga anak tersebut dan anak-anak lainnya di YKDM dipengaruhi oleh kisah sukses para alumni, salah satunya ialah Jenny Lumalesil. Minat dan ketekunan Jenny serta dorongan positif dari pihak YKDM telah mengantar dirinya ke titik sekarang.

Sejak tahun 2011, Jenny rela bekerja keras sambil menabung hasil jualan paper quilling agar dapat mengikuti kursus dan akhirnya memantapkan diri untuk berkuliah pada tahun 2013 dengan jurusan Desain Produk.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed