oleh

Merdeka belajar dan kepastian pendidikan

Pihaknya juga menyediakan bantuan stimulus pendidikan khusus yang menjadi wewenangnya, yakni tingkat SMA, SMK, dan SLB namun terbatas yaitu program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari Bank Sultra.

Pemerintah daerah setempat juga telah bekerja sama dengan Sampoerna University terkait dengan program bantuan beasiswa penuh kepada putra daerah terpilih yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi hingga S3.

Program ini memberikan bantuan beasiswa penuh. Semua yang terkait dengan biaya penyelenggaraan pendidikan ditanggung oleh beasiswa tersebut. Dengan skema kesepakatan yaitu 1 banding 1 artinya kalau kita merekrut 10 siswa yang sekolah di Sampoerna University berarti skema pembiayaannya adalah 5 dibiayai oleh provinsi dan 5 dibiayai oleh pihak Sampoerna.

Asrun juga menyampaikan bahwa bentuk pelayanan minimal pada program pendidik dan tenaga kependidikan juga terus ditingkatkan. Pemerintah setempat telah bekerja dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) dalam bentuk teacher learning center (TLC) untuk membekali tenaga pendidik sehingga mereka semakin baik dalam mengajar di situasi pandemi COVID-19.

Program pendidik dan tenaga kependidikan menurut dia, bukan hanya pemenuhan jumlah guru, untuk mengatasi kekurangan guru di sekolah, tetapi juga meng-‘upgrade’ pengetahuan para guru sehingga mereka bisa memiliki keterampilan mengajar yang mumpuni.

Selain kedua hal tersebut, Asrun menyampaikan dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan juga harus dipastikan bahwa sarana dan perasaan pembelajaran di satuan pendidikan itu sesuai dengan standar pelayanan minimal.

Ia juga menyampaikan pada masa pandemi COVID-19 saat ini banyak siswa yang melakukan proses pembelajaran di rumah masing-masing.

Ia berharap peran orang tua juga mendukung untuk terus memotivasi anak-anaknya sehingga semangat dalam belajar.

Jika semua guru telah menjalani vaksinasi COVID-19, maka proses pembelajaran akan dilakukan pada awal tahun ajaran baru Juli 2021 mendatang.

“Dalam masa pandemi ini kita belum menerapkan pembelajaran tatap muka seperti biasanya dulu, tetapi pembelajaran tatap muka terbatas pada wilayah kita yang zonanya sudah hijau dan atau kuning, maka itu nanti kita akan berikan ruang untuk melakukan pembelajaran tatap muka sesuai dengan protokol kesehatan,” jelas Asrun Lio.

Masyarakat perlu memahami bahwa pandemi bukanlah satu-satunya tantangan yang dihadapi. Di depan, masih membentang sederet tantangan yang akan dan harus dilalui bersama dengan inovasi dan solusi.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed