oleh

Merdeka belajar dan kepastian pendidikan

Oleh karena itu, Kemendikbud konsisten terus melakukan transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar. Empat upaya perbaikan terus dikerjakan bersama berbagai elemen masyarakat.

Upaya perbaikan tersebut yakni perbaikan pada infrastruktur dan teknologi, perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan.

Kemudian, perbaikan kepemimpinan, masyarakat dan budaya serta perbaikan kurikulum, pedagogi dan asesmen.

Ia mengatakan, sejak dirinya menjabat sampai dengan saat ini, termasuk pada masa pandemi, sepuluh episode Merdeka Belajar telah diluncurkan dan akan masih banyak lagi terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang akan dilakukan pihaknya.

Transformasi yang bermakna itu dikerjakan agar segala sesuatu yang selama ini membuat bangsa ini hanya berjalan di tempat, dapat berubah menjadi lompatan-lompatan kemajuan.

Dikatakannya, terobosan-terobosan Merdeka Belajar betul-betul dapat menyasar seluruh masyarakat, mulai pendidik dan pelajar dari PAUD sampai pendidikan tinggi, orangtua, para wakil rakyat, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, hingga dunia usaha dan dunia industri, dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote.

Krisis pandemi, lanjut dia, merupakan ladang optimisme yang menunggu untuk dipanen. Krisis adalah kesempatan untuk menuai kemajuan. Saat ini ada sebagian yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas, ada juga yang tengah bersiap.

Nadiem sangat bersemangat, melihat masyarakat sadar bahwa harus terus bergerak maju dan melakukan berbagai lompatan kemajuan tanpa keraguan, tentunya dengan mengedepankan keselamatan dan kesehatan.

“Mari kita ciptakan sejarah yang gemilang dan tak terbantahkan oleh dunia. mewujudkan Merdeka Belajar akan semakin cepat terlaksana. Silih asah, silih asuh, dan silih asih. Saling memintarkan, saling menyayangi, dan saling memelihara, demi satu tujuan yakni SDM unggul, Indonesia maju,” katanya.

Kepastian pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara Asrun Lio mengatakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) merupakan momen untuk meningkatkan standar mutu pelayanan satuan pendidikan dan memastikan bahwa tidak ada siswa yang tidak bersekolah karena faktor ekonomi.

Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat terus mendorong anak-anak di daerah itu bisa mendapatkan pendidikan melakukan program Sultra Cerdas, baik mereka yang berprestasi maupun yang tidak mampu.

Bantuan pendidikan melalui beasiswa Sultra Cerdas diberikan kepada siswa-siswa berprestasi. Termasuk siswa tidak mampu juga merasakan program bantuan itu sehingga mereka tidak berhenti belajar hanya karena keadaan ekonomi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed