oleh

Lagoi berhias di tengah amukan COVID-19

Tanjungpinang, jurnalsumatra.com – Pasir putih menghiasi sepanjang bibir pantai sebuah kawasan apik nan menawan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang satu tahun lalu ramai dikunjungi orang.

Gelombang laut menyeret pasir hingga ke tengah pantai, kemudian mengembalikannya, diiringi suara, yang menyejukkan hati.

Keindahan Lagoi, demikian nama kawasan yang berada di Kabupaten Bintan, cukup populer di nusantara dan wisatawan dari berbagai negara. Kawasan pariwisata berskala internasional itu juga dikenal sebagai Pulau Dewata kedua setelah Bali.

Bahkan Lagoi diklaim berbagai pihak jauh lebih indah dibanding Bali.

“Lagoi sangat indah dibanding Bali. Silahkan datang ke Lagoi,” kata Bupati Bintan Apri Sujadi.

Ketika Lagoi masih berjaya, kawasan pariwisata ini memberi kontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah. Pariwisata merupakan sektor andalan di Bintan.

“Lagoi tempat yang aman dan nyaman. Saya rekomendasikan Lagoi sebagai tempat wisata yang bersih, nyaman dan aman dari COVID-19,” ucap Apri.

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno pun melirik Lagoi sebagai kawasan pariwata yang mempesona. Lagoi merupakan salah satu objek wisata di bumi nusantara yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Lagoi tetap cantik dan menarik, meski di tengah wabah COVID-19, kata Menteri Sandiaga.

Lagoi pun dinilai sebagai objek wisata dengan penerapan protokol kesehatan yang tinggi sehingga siap menerima turis dari berbagai negara.

“Dibanding Nongsa, Batam, Lagoi merupakan kawasan pariwisata dengan kesiapan yang matang dalam penerapan protokol kesehatan,” ujarnya.

Kampanye Lagoi dan Nongsa siap menerima tamu dari Singapura sejak akhir tahun 2020 sudah bergaung. Sekitar dua bulan lalu pun pemerintah gencar menyuarakan program “travel bubble” untuk merayu Singapura.

Namun ajakan Pemerintah Kepri dan Menteri Pariwisata tersebut gagal, meski 21 April 2021 sudah direncanakan pembukaan untuk wisatawan asal Singapura berlibur ke Lagoi dan Nongsa. Pemerintah Singapura sejak awal sudah menyampaikan kepada publik melalui berita yang disiarkan di berbagai media massa bahwa negara itu kemungkinan “lockdown” hingga Desember 2021.

Perbedaan opini dari kedua negara terkait kedatangan turis asal Singapura ke Lagoi dan Bintan juga sempat menuai polemik, yang akhirnya dipertegas oleh Pemprov Kepri bahwa 21 April 2021 sebagai rencana pembukaan kawasan pariwisata berskala internasional di Nongsa dan Lagoi, yang sudah siap menerima tamu asing dengan menerapkan protokol kesehatan.

Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengatakan, pemerintah pusat melalui kementerian terkait yang memiliki akses dan kewenangan untuk membangun kesepakatan dengan Pemerintah Singapura agar wisatawan asal negara berlambang kepala singa dapat berkunjung ke Lagoi dan Nongsa.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed