oleh

Pesan akhir Serda Diyut sebelum menyelam bersama KRI Nanggala

Serda Diyut Subandriyo merupakan putra kelahiran Madiun pada tanggal 30 September 1984. Ia adalah anak kelima dari enam bersaudara.

Yang bersangkutan merupakan alumni SMP Negeri 7 Kota Madiun. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMK YP 17-1 Madiun dan setelah tamat mendaftarkan diri sebagai prajurit TNI Angkatan Laut.

Ia kemudian menikahi Helen pada tahun 2009 dan dikaruniai dua anak. Pertama perempuan berusia 11 tahun dan anak kedua, laki-laki berusia 5 tahun.

Jaminan pendidikan
Peristiwa hilang kontak dan tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 hingga gugurnya 53 awak kapal di dalamnya telah membuat Bangsa Indonesia berduka.

Negara telah kehilangan para prajurit Hiu Kencana terbaik. Indonesia kehilangan para patriot penjaga kedaulatan negara.

Wali Kota Madiun Maidi mengungkapkan prihatin yang mendalam atas peristiwa karamnya kapal selam KRI Nanggala-402. Kota Madiun ikut kehilangan, terlebih salah satu awak kapal yang ada di dalamnya adalah putra daerah setempat.

Untuk itu, pihaknya akan memberikan perhatian khusus kepada keluarga Serda Diyut, termasuk memberikan jaminan pendidikan bagi kedua anak Serda Diyut Subandriyo.

“Ada beberapa bantuan yang diserahkan. Khususnya soal pendidikan untuk kedua anak Serda Diyut,” ujar Wali Kota Maidi, saat berkunjung ke rumah duka mendampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam rangka memberikan dukungan moral dan semangat.

Upaya Pemkot Madiun untuk menjamin pendidikan putra-putra awak KRI Nanggala sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan bahwa pemerintah akan menjamin pendidikan putra-putri dari keluarga prajurit KRI Nanggala-402 hingga jenjang pendidikan strata-1 (S-1).

Hal itu merupakan bentuk penghargaan negara terhadap jasa para prajurit Hiu Kencana tersebut.

Selain itu, Presiden RI Joko Widodo juga memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi serta bintang jasa Jalasena kepada 53 prajurit TNI Angkatan Laut yang gugur karena tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Pulau Bali.

Sebelumnya kapal selam buatan Jerman KRI Nanggala-402 hilang kontak saat sedang berlatih penembakan rudal di perairan Bali.

Kapal selam itu membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata. Kapal hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan terpedo.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Bali telah tenggelam dan 53 awak di dalamnya dinyatakan gugur dalam tugasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed