Jombang, jurnalsumatra.com – Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Surabaya I, Jawa Timur, mendistribusikan ikan untuk ibu hamil maupun yang mempunyai balita sebagai bagian pemenuhan protein masyarakat kepada warga di Kabupaten Jombang.
Kepala Balai KIPM Surabaya I Muhlin mengemukakan pihaknya sengaja mengadakan bakti sosial dan edukasi dengan memberikan ikan dan olahannya kepada warga sebagai bagian dari kegiatan bulan mutu karantina (BMK).
“Kami menggelar berbagai kegiatan BKIPM peduli sosial, peduli lingkungan dan peduli pelayanan publik. Salah satu kegiatan utama bulan mutu karantina dengan penyediaan dan penyaluran ikan sehat bermutu kepada masyarakat yang membutuhkan,” katanya di Jombang, Senin.
Pihaknya membagikan ikan kepada warga di tujuh kabupaten/kota di Jatim. Beberapa daerah itu di antaranya di Jombang yang pertama kali, Probolinggo serta beberapa daerah lainnya di Jatim.
Dalam kegiatan tersebut akan dilakukan distribusi kurang lebih 6.300 paket di tujuh daerah tersebut. Di Kabupaten Jombang didistribusikan sebanyak 900 paket berupa ikan bandeng tanpa duri, otak-otak bandeng dan sarden kaleng.
Dirinya menambahkan kandungan protein di ikan sangat baik untuk kesehatan tubuh baik ibu hamil, menyusui maupun pada balita. Ikan mengandung omega 3 yang baik untuk menurunkan risiko penyakit seperti stroke atau serangan jantung.
“Bukan hanya balita, tapi protein ikan penting untuk semua, karena proteinnya sehat mengandung omega 3. Jadi, bukan hanya untuk anak, tapi ibu hamil juga. Ini juga bagus untuk mengurangi stunting juga,” kata dia.
Ia juga mengatakan saat pandemi COVID-19 melanda tahun lalu hingga kini, sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor penggerak perekonomian bangsa dan tidak terpengaruh dengan pandemi COVID-19. Bahkan, Indonesia bisa tetap melakukan ekspor produk perikanan baik dari volume maupun nilai. Perbandingan volume tahun 2019 ada 203.180 ton, tahun 2020 ada 219.860 ton atau meningkat 8,2 persen, demikian juga nilai tahun 2019 Rp17,236 triliun dan pada 2020 mencapai Rp17,554 triliun atau meningkat 1,8 persen.
Dirinya berharap, melalui penyelengaraan bulan mutu karantina tersebut bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan kesadaran dan pemahaman masyarakat atas isu kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan serta keamanan hayati ikan, serta dapat membantu masyarakat dalam penyediaan sumber gizi dari protein ikan untuk meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi COVID-19.
“Kami mengajak warga untuk memberikan dukungan dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan perkarantinaan ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan serta keamanan hayati ikan,” kata Muhlin.
Komentar