Kartini milenial
Intinya, dengan spirit Kartini jangan berhenti menambah wawasan dan belajar sehingga berkontribusi untuk pembangunan negeri.
Kesempatan Kartini milenial juga semakin terbuka, menurutnya negara memberikan kesempatan bagi semua tanpa ada pembatasan gender. Kesempatan milenial terbuka seiring perkembangan teknologi saat ini, tinggal lagi bagaimana kecerdasan dan kearifan bisa memilih teknologi untuk mendatangkan manfaat sebesar-besarnya.
Sosok Suti Masniari Nasution bisa menjadi gambaran bagaimana perempuan bisa menduduki berbagai posisi strategis di bidang perekonomian. Bagi Suti, perempuan berperan besar untuk turut andil di setiap sektor pendorong dan penggerak kemajuan.
Pertama perempuan bisa turut andil diberbagai posisi, kedua perempuan bisa menjadi tulang punggung perekonomian misal dari sisi pemberdayaan UMKM. Sekarang banyak sekali wanita-wanita kreatif.
“Bisa kita lihat yang berjualan di platform digital sebagian besar adalah perempuan, wanita bisa berperan dalam perekonomian. Bisa menjadi penyedia jasa digital, konten kreator, maupun pelaku UMKM, ” kata perempuan kelahiran Sibolga pada 7 Februari 1972 itu.
Banyak hal yang perlu dimaknai oleh Kartini milenial saat ini. Spirit untuk menambah wawasan belajar tidak boleh berhenti, Kartini milenial harus tanggap dengan sekitarnya.
Karena punya pengetahuan yang luas akan membawa diri membuka wawasan lebih luas lagi. Seseorang akan tahu apa yang harus dilakukan atau berkontribusi seperti apa yang bermanfaat bagi diri dan sekitarnya.
Selain itu, menjadi Kartini milenial menurut Suti harus sportif, berakhlak mulia, tidak boleh meninggalkan spiritual. Spirit lainnya mengingatkan kepada Kartini masa kini adalah perempuan tidak bisa berjalan sendiri untuk membentuk pribadi yang baik, harus tanggap dan berkontribusi di dunia perekonomian saat ini khususnya Jambi.
“Intinya berpikir positif, tambah pengetahuan saling sinergi, kalau mau maju harus kolaborasi,” ujarnya.
Cinta kain daerah
Spirit Kartini juga ditunjukkan Suti lewat ketertarikannya pada kain tradisional. Di Jambi khususnya, Suti melihat batik Jambi memiliki keunikan yang berbeda. Batik Jambi memiliki ciri khas tersendiri dari sisi motif hingga pewarnaan berbeda hingga memiliki filosofi tersendiri di setiap motifnya.
“Saya punya sudut (corner) khusus batik di rumah. Motif batik Jambi itu unik, motifnya bertumpuk-tumpuk, warnanya khas dan punya filosofi yang khas,” ujar Suti.
Mendorong pelestarian batik Jambi maupun songket tidak cukup hanya dari omongan saja melainkan harus dari perbuatan. Dirinya terus mengkampanyekan pemakaian batik Jambi mulai dari diri sendiri. Hampir di setiap kesempatan dirinya menggunakan batik Jambi dikombinasikan dengan gaya (style) kekinian.
Komentar