oleh

Mempertanyakan wacana subsidi harga gabah bagi petani

Menurut catatan, Sumsel merupakan tertinggi ketiga se-Indonesia untuk serapan gabah, dan pada 22 Maret 2021 serapan Bulog sudah mencapai 15 ribu ton beras.

Pemerintah menyadari bahwa tidak dapat sepenuhnya bisa bertumpu pada serapan Badan Urusan Logistik (Bulog) mengingat tingginya produksi pertani saat musim panen kali ini.

Bulog tentunya memiliki keterbatasan anggaran terkait hal tersebut. Walau demikian, Pemprov tetap menargetkan Bulog dapat menyerap 80 ribu ton beras untuk dua musim tanam 2021 di Sumsel.

Kepala Divre Bulog Sumsel dan Babel Ali Ahmad Najih mengatakan Pemprov Sumsel meminta Bulog menyerap 50 ribu ton beras petani hingga Mei 2021. Optimistis serapan gabah dapat  tercapai karena setiap hari mampu menyerap 700 ton beras petani di berbagai daerah.

Subsidi

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan anjloknya harga gabah ini merupakan satu dari sekian banyak persoalan yang ada di sektor pertanian Sumatera Selatan yang tengah mengejar target produksi 3,1 juta ton GKG pada 2021.

Persoalan lainnya yang juga menjadi sorotan yakni penyaluran pupuk subsidi, infrastruktur pertanian yang belum merata, hingga losses (rugi-rugi) hasil produksi padi yang cukup tinggi yakni mencapai 11 persen.

Dengan beragam permasahan itu, hingga kini Sumsel juga belum mampu meningkatkan produktivitas lahan. Petani rata-rata memproduksi 5,9 ton GKG per Ha, sementara di Jawa sudah mencapai 9 ton GKG per Ha. Bahkan provinsi tetangga, Lampung sudah bisa 7 ton GKG per Ha.

Menurutnya, untuk membantu petani harus dilakukan inovasi yang lebih ekstrem. Subsidinya jangan di pupuk, tapi di harga gabahnya agar petani punya jiwa entrepreneur. Jangan mereka jadi kuli di lahan sendiri.

Saat ini, dengan HPP beras Rp8.500 per Kg maka petani hanya mendapatkan pendapatan kotor Rp30 juta dalam 100 hari (satu kali musim tanam).

Lebih miris lagi, adanya fakta bahwa ketika HPP gabah ditetapkan misalnya Rp5.300 per Kg maka harga di pasaran hanya Rp3.000 per Kg, dan ketika HPP beras Rp8.300 per Kg maka harga beras di pasaran Rp7.000 per Kg.

“Tak ada cara lain selain meningkatkan produktivitas lahan untuk meningkatkan pendapatan petani. Namun, upaya ini tidak mudah karena diakui tata kelola pertanian di Sumsel belum sebaik di Jawa,” kata Herman.

Senada, Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia mengatakan sebaiknya subsidi bagi petani diberikan pada harga gabah karena bantuan langsung yang diberikan pemerintah sulit untuk menjangkau seluruh petani.

“Bahkan kami di Komisi IV sudah mempertimbangkan untuk menghentikan program subsidi pupuk,” kata dia.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed