Dengan keadaan tersebut, ungkapnya, diperlukan upaya serius yang dilakukan pemerintah dalam memberikan fasilitas perpustakaan yang memenuhi standar Perpustakaan Nasional. “Kita apresiasi Pemerintah Provinsi Sumsel yang terus berupaya memberikan akses layanan bacaan bagi masyarakat hingga ke desa-desa,” katanya.
Wakil Gubernur Sumsel, Ir H Mawardi Yahya mengatakan, pemberian fasilitas bacaan dalam bentuk literasi perpustakaan terus dilakukan pemerintah, termasuk penyediaan pojok baca digital dipusat-pusat layanan fasilitas umum. “Pemerintah provinsi peningkatkan indeks literasi. Indeks ini mengukur sampai kemana semangat masyarakat dalam membaca,” ucapnya.
Dijelaskan Mawardi, untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan perhatian dari semua pihak dalam hal penyediaan fasilitas baca. Bahkan pemerintah telah berupaya melakukan pemenuhan literasi baik dalam bentuk fisik buku maupun dalam bentuk bacaan digital ditingkat Kabupaten/kota hingga tingkat desa. “Kita telah menyiapkan pojok baca di terminal penumpang bandara, stasiun kereta api. Hingga pusat wisata dan layanan publik. Upaya Pemprov ini juga mulai diikuti oleh Kabupaten/kota,” tandasnya
Kadis Perpustakaan Provinsi Sumsel, Fitriana, S. Sos, M.Si mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menggiatkan literasi pada semua sektor masyarakat, meningkatkan pentingnya perpustakaan, serta mengapresiasi insan komunitas masyarakat dan pemerhati gerakan gemar membaca dan literasi. “Peningkatan literasi membutuhkan keseriusan dalam pencapaian dan pengembangan literasi sebagai kunci terbangunnya SDM berkualitas. Maka dibutuhkan penguatan peningkatakan indeks literasi melalui kebijakan-kebijakan ke arah penguatan Sumber Daya kelembagaan dan perpustaakan,” katanya.
Pemprov Sumsel telah melakukan b erbagai upaya telah dilakukan peluasan terhadap layanan literasi di daerah perbatasan dan pelayanan ruang publik. Dispustaka Sumsel juga menyediakan pojok-pojok baca di stasiun, kantor pemerintah, dan perpustakaan keliling ke rumah-rumah panti asuhan, dan kerjasama penyediaan mobil perpustakaan keliling. Dan melaksanakan berbagai kegiatan literasi perpustakaan di Sumsel. Upaya-upaya ini membutuhkan dukungan semua pihak.
Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati mendukung dan mengapresiasi setiap upaya peningkatan tradisi literasi masyarakat Palembang , DPRD Sumsel menurutnya akan mendukung dalam bentuk mensuport anggaran di DPRD Sumsel. Duta Literasi Sumsel, Hj Percha Leanpuri, B. Bus, M.B.A mengatakan, gerakan literasi tidak bisa dilakukan sekali atau dua kali tap i harus berkelanjutan dan kemauan dari setiap instansi sendiri untuk menggerakkan ini agar lebih serius.
Komentar