Pertemuan itu tentunya juga membangun semangat persaudaraan, meyakinkan kepada semua pihak bahwa kejahatan terorisme adalah kejahatan yang extra ordinary, melawan nilai-nilai kemanusiaan yang tentunya perlu diperangi bersama dan perlu meningkatkan kewaspadaan bersama.
Kepala BNPT juga mengharapkan para korban dari aksi terorisme (penyintas) dan juga para mantan kombatan atau mantan narapidana kasus terorisme (mitra deradikalisasi) dapat menjadi agen-agen perdamaian di dalam lingkungan masyarakat.
Karena hal itu merupakan bentuk bagian dari kontrapropaganda kepada masyarakat dari adanya propaganda yang dilakukan oleh para jaringan terorisme yang ada selama ini.
“Karena itu dengan silaturahim yang dilaksanakan malam hari ini tentu menjadi bagian dari kekuatan bagi kita semuanya juga untuk bertindak sebagai pihak yang melakukan kontra narasi di dalam masyarakat, dalam keluarga dan tentunya di dalam lingkungannya masing-masing,” ujar Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar.Selain itu kontraradikalisme juga dilaksanakan dengan upaya peningkatan kesejahteraan, baik kepada mereka penyintas aksi teror maupun mitra deradikalisasi.
Kesejahteraan adalah salah satu pemutus lingkaran setan kemiskinan yang menjadi pemicu bagi munculnya paham-paham terorisme dan radikalisme.
Mereka yang tersingkirkan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya rentan terhadap pengaruh paham radikal.
Untuk itulah, dalam pertemuan itu juga ditandatangani kerja sama dalam bidang ekonomi, karena kesejahteraan menjadi bagian dari program yang sudah diselenggarakan BNPT sesuai amanat Undang-undang No. 5 tahun 2018 tentang Penanggulangan Terorisme.
Mantan Kepala Divisi Humas Polri itu mengatakan perlunya para penyintas dan mitra deradikalisasi ini memiliki kemandirian untuk bisa memenuhi kesejahteraannya.
Namun demikian menurutnya mungkin selama ini ada proses ataupun kendala yang agak sulit dalam melakukan reintegrasi dengan masyarakat. Bagi para penyintas karena cacat yang dialaminya dan bagi mitra deradikalisasi yang mungkin catatan dia sebagai eks-napiter menjadi bagian kendala.
Untuk itulah menurutnya perlu adanya pendampingan terhadap penyintas dan juga mitra deradikalisasi yang senantiasa juga dilakukan evaluasi dari waktu ke waktu.
Pertemuan tersebut, menurut Boy merupakan salah satu upaya pendampingan sekaligus evaluasi, mengetahui progres kondisi terakhir dan harapan-harapan yang diinginkan di masa yang akan datang oleh penyintas maupun mitra deradikalisasi.
Fitrah
Sementara itu Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan pertemuan dengan mengumpulkan para korban terorisme dan juga mantan napi terorisme ini adalah bagian untuk mengembalikan fitrah kita sebagai umat manusia.
Komentar