Lahat, jurnalsumatra.com – Demi menjamin kelancaran dan ketersediaan pasokan listrik selama Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat Raya, Sanderson Syafe’i, ST. SH, mendorong PT. PLN (Persero) UP3 Lahat harus mampu mengawal pasokan listrik selama Ramadhan untuk kelancaran dan kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah.
Siaga pasokan listrik selama Ramadhan dan Idul Fitri harus dipersiapkan lebih matang. Personel jaga untuk menjaga keandalan listrik di saat umat muslim beribadah sebulan penuh siang dan malam. “Pasokan listrik saat ini dirasa cukup dimana sebagai lumbung energi. Semoga umat muslim khususnya di Kabupaten Lahat, Muara Enim, Pagar Alam dan Empat Lawang bisa beribadah dengan lebih khusyuk,” tambah Sanderson, Senin (29/03/2021), usai mengecek jaringan Tegangan Menengah (TM) di beberapa lokasi.
Untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik selama bulan Ramadhan dan menyambut Lebaran Idul Fitri, PLN UP3 Lahat harusnya telah melakukan berbagai upaya pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik, mulai sisi pembangkit, penyaluran, hingga pendistribusian ke rumah-rumah pelanggan. “Saat ini jika pohon menjadi penyebab utama gangguan pada jaringan listrik yang mengakibatkan padamnya listrik ke rumah pelanggan harusnya sudah dibersihkan, dan tidak dijadikan dasar alasan terus,” jelasnya.
Disampaikan Sanderson, pihak PLN UP3 Lahat harusnya telah melakukan perawatan dan pemeliharaan jaringan distribusi yang berhubungan langsung dengan rumah pelanggan terutama dari gangguan pohon secara terukur dan jelas langkahnya. Pemeliharaan Right of Way (ROW) jaringan distribusi bekerja sama dengan Pemerintah Daerah masing-masing dengan melakukan pemangkasan dan penebangan pohon diruang terbuka umum, serta bergotong royong bersama warga melaksanakan pemangkasan pohon dan tanam tumbuh yang dekat dengan jaringan listrik.
“Upaya perbaikan dan pemeliharaan instalasi listrik harus lakukan jauh hari sebelum Ramadhan tiba. Pemeliharaan preventif secara terpadu harus dilakukan dengan tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) tanpa pemadaman bersama petugas dan tokoh masyarakat serta melibatkan unsur penegak hukum,” tambahnya.
Diakuinya, memang tantangan yang dihadapi dalam menjaga keandalan pasokan listrik antara lain masih adanya pohon disekitar jaringan listrik yang berpotensi menyebabkan gangguan. Sementara jarak aman antara pohon dengan jaringan listrik minimal 3 meter, namun hal itu bukan alasan jika ada komunikasi dan mediasi antar pihak.
Komentar