Lahat, jurnalsumatra.com – Jalan yang bagus dan mulus sudah menjadi dambaan setiap masyarakat di Kabupaten Lahat. Tapi, disayangkan keinginan itu tidak pernah dirasakan oleh warga Desa Eks Transmigrasi Purnama Sari sebagai akses jalan penghubung untuk menuju Desa Wanaraya Kecamatan Kikim Barat, Kabupaten Lahat saat ini, kondisinya sangat memprihatinkan.
Sehingga, mengakibatkan, jalan yang dibuka sejak Tahun 1982 dan dijadi salah satu Akses Penghubung antara Desa Eks Transmigrasi untuk menuju Desa Wanaraya itu, sudah nyaris diselimuti oleh semak belukar, mirisnya lagi jalan tersebut kondisinya kian memprihatinkan. Padahal, jalan yang ada merupakan satu satunya akses bagi warga Desa Eks Transmigrasi untuk menuju Desa Wanaraya dalam membawa hasil bumi demi meningkatkan kesejahteraan mereka. Namun, kini warga hanya bisa pasrah dengan kondisi jalan yang ada.
Kepala desa (Kades) Punamasari Kecamatan Kikim Barat, Kabupaten Lahat, Erwin saat dibincangi wartawan mengaku, akibat kondisi jalan yang dibangun sejak tahun 1982 itu, kondisinya rusak dan memprihatinkan membuat warganya terhambat untuk membawa hasil kebun. “Kendala warga kami, ketika hendak membawa hasil kebun menjadi terlambat. Karena, kondisi Medan jalan memang susah untuk dilewati,” ungkap Kades Kikim Barat, Lahat, Erwin.
Diakui Erwin, padahal akses ini merupakan satu satunya jalan penghubung antara Desa Eks Transmigrasi Purnamasari untuk menunju ke Desa Wanaraya Kecamatan Kikim Barat, yang saat ini sudah tidak lagi dirawat dan terkesan dibiarkan semak belukar menutupi. “Selain telah dipenuhi oleh semak belukar, jalur satu satunya penghubung dua warga Desa ini sudah tidak dirawat lagi. Mengakibatkan, kondisinya saat ini hampir setiap titik jalan rusak dan berlobang serta dipenuhi lumpur disetiap jalan tersebut, apalagi saat memasuki musim penghujan,” tambahnya.
Untuk diketahui, sambung Kades, akses jalan Ini pada dasarnya masih digunakan untuk warga pergi berobat, menuju Puskemas Wanaraya, karna jarak tempuh menuju Puskemas sangatlah dekat, di bandingkan harus memutar arah melalui jalan Lintas. Bahkan, secara gamblang Erwin mengungkapkan kekecewaan terhadap pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit PT SMS, sungai pangi estate yang tidak peduli serta tidak ingin membantu untuk perbaikan jalan sepanjang 2 KM yang berada didalam perkebunan milik PT SMS.
“Terus terang, untuk proposal pengajuan perbaikan sudah dua kali kita layangkan dan ditanda tangani langsung Bupati Lahat, tapi, tetap tidak ada tanggapan serta gubrisan oleh pihak perusahaan tersebut,” urainya. Surat permohonan yang di ajukan ke pihak perusahan
Komentar