oleh

ADB sebut membaiknya proyeksi bantu pasar obligasi Asia Timur

Obligasi pemerintah mendominasi porsi obligasi di kawasan ini dengan nilai 12,4 triliun dolar AS sampai dengan akhir Desember, sedangkan obligasi perusahaan mencapai nilai 7,7 triliun dolar AS.RRC masih menjadi pemegang pasar obligasi terbesar di wilayah ini, dengan porsi mencapai 77,4 persen dari seluruh obligasi di seluruh negara-negara Asia Timur.

Di Indonesia, pasar obligasi dalam mata uang lokal tumbuh 10 persen dari triwulan sebelumnya atau merupakan tingkat pertumbuhan tercepat hingga mencapai 321,5 miliar dolar AS sampai akhir Desember 2020.

Pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh naiknya kebutuhan pembiayaan pemerintah demi mendukung langkah stimulus dan upaya pemulihan di tengah wabah COVID-19.

Keseluruhan jumlah obligasi pemerintah Indonesia tumbuh 11,6 persen dari triwulan sebelumnya hingga mencapai 291,2 miliar dolar AS sampai dengan akhir Desember. Secara tahunan, obligasi pemerintah tumbuh 33,6 persen.

Namun, obligasi perusahaan turun 3,4 persen secara triwulanan sampai dengan akhir Desember 2020 akibat penurunan penerbitan dan kenaikan jumlah obligasi yang jatuh tempo.

Edisi terbaru Asia Bond Monitor menampilkan analisis yang menjabarkan perbedaan antara pasar obligasi perusahaan di Asia Timur dan Amerika Latin serta kaitannya dengan ketahanan keuangan.

Laporan tersebut juga memasukkan tiga bagian khusus, yaitu obligasi lingkungan, sosial, dan tata kelola di pasar ASEAN+3, perkembangan terbaru di bidang obligasi sosial, dan hasil dari survei likuiditas pasar obligasi tahunan AsianBondsOnline 2020.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed