Lalu Balai Arkeologi Sumsel, Jelajah Edukasi Entertainmen dan Pariwisata, Sriwijaya (JEEPS), Center For Creative Economy Inheritance and Culture (CETIC), Front Aksi Rakyat Palembang( FARP), Komite Reforma Agraria Sumatera Selatan (KRASS), sejarawan, budayawan, perwakilan zuriat Palembang Darussalam, perwakilan pemilik lahan (perwakilan zuriat Kiai Marogan dan Raden Azka) dan para aktivis kebudayaan dan para pembakti Kesultanan Palembang Darussalam pada 24 Februari 2021 di istana adat Kesultanan Palembang Darussalam (KPD).
“Diskusi AMPPK menyimpulkan berbagai hal tentang pulau Kemaro yang intinya penuh dengan persoalan sengketa, baik ditinjau perspektif kesejarahan, kebudayaan dan kepemilikan lahan,” katanya. Sebelumnya PT Prana Bumi Lestari, yang tertarik mengembangkan Bandar Sriwijaya di Pulau Kemaro. Perusahaan asal Bandung ini memaparkan konsep wisatanya di rumah dinas wali kota Palembang.Selasa (2/3/2021)
“Kita ingin membantu Pemkot Palembang mengembangkan wisata Pulau Kemaro. Konsepnya Bandar Sriwijaya. Di mana nanti wisata di sini lebih mengutamakan mengembangkan ekosistem dan budaya bertemakan Sriwijaya,” kata Benny Herlambang, tim ahli PT Prana Bumi Lestari. Benny mengatakan, konsep Bandar Sriwijaya dipilih karena sasaranya bisa menarik wisatawan asing.
“Kerajaan Sriwijaya ini kan sudah dikenal sampai ke dunia internasional. Jadi akan lebih mudah bagi kita untuk mempromosikan wisata kita. Seperti Taman Mini, kita akan hadirkan budaya Sriwijaya dalam bentuk wisata,” ujar Benny. Benny mengungkapkan, untuk mengembangkan Bandar Sriwijaya ini dibutuhkan investasi sekitar Rp 200 miliar.
“Untuk tahap awal nanti dibuat tempat makan dulu. Setelah itu bertahap ya, butuh waktu sekitar 2 tahun untuk menyempurnakannya. Setelah paparan ini, kita akan kejar MOU dengan Pemkot,” katanya. Wali Kota Palembang, H Harnojoyo menyambut baik adanya investor ini. “Ini opsi baru bagi kita untuk pengembangan wisata di Pulau Kemaro yakni Bandar Sriwijaya. Prinsipnya, kita setuju karena tujuan kita untuk mengembangkan wisata di Pulau Kemaro,” kata Harnojoyo.(udy)
Komentar