Kemudian jelasnya lagi, proses pemasangan tangga untuk naik ke atas pohon dilakukan saat mulai mengayun. Pria yang sudah tahunan memproduksi gula manes aren itu turut menjelaskan, wadah untuk mengambil air aren menggunakan bambu. Namun, kata dia, juga bisa menggunakan jerigen.
Selain beberapa rangkaian proses tersebut, ia juga mengungkapkan bahwa ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar oleh petani aren. “Ada pantangan juga bagi orang yang mengambil air enau atau aren tersebut yakni tidak boleh berbicara kotor (cabul) pada saat proses pengolahan air aren atau enaw ini,” tegasnya.
“Seorang petani aren juga tidak boleh pelit ketika orang lain meminta hasil sadapannya (airnya). Jika pantangan ini dilanggar maka, air enau akan cepat mengering,” timpalnya.
Usai mengambil air aren, dilakukan penyaringan, proses penyaringan ini ada dua jenis. Pertama, jika sagunya sedikit maka cukup menggunakan ijuk (lapisan pohon aren). Kedua, jika sagunya banyak maka menggunakan kain.
“Proses pemasakan pun dilakukan dalam wadah yang besar dengan menggunakan tungku tanah dan kayu bakar. Selama proses pemasakan adonan gula aren terus diaduk selama 3-3,5 jam. Sedangkan untuk membantu proses pengerasan gula menggunakan campuran getah kapuk. Setelah dicetak, gula biasanya hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk mengeras,” tukasnya lagi.
Setelah menjelaskan secara singkat mengenai proses pembuatan gula atau manes aren (enau) ini, Herman juga berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan irawan sekjwn Legmas Pelhut Muba .
Di sela-sela perbincangan itu, Herman menyampaikan harapannya sekaligus harapan para pengrajin gula aren lainnya agar pemerintah dapat membangun jalan guna membantu kelancaran mereka untuk memasarkan hasil produksi mereka.
Sebab, tutur dia, permasalahan yang selalu dihadapi mereka sejak dulu yakni sulitnya menjual karena jarak dusun mereka dengan pasar lumayan jauh dan yang lebih parah lagi jalan menuju dusun kami ini pada saat musim hujan parah, tiadak bisa di lewati oleh kenderaan rodah 2 apa lagi rodah 4, Ia juga mengharapkan perhatian pemerintah untuk dapat memenuhi keperluan alat dalam proses pembuatan gula aren dan solusi jalan yang selalu jadi kendala seriap tahunnya. Herman mengaku tetap akan menjadi pengrajin gula atau manes aren (enau). Sebab, kata herman, tak sembarang orang dapat memproduksi gula atau manes enau. Jelasnya.
“Ya kita berharap pemerintah dapat membantu kami untuk peralatan dan fasilitas produk gula atau manes aren (enau) ini. Karena Kami juga berharap agar tentunya akan dapat meningkatkan ekonomi para pengrajin gula atau manes aren (enaw),” tutupnya. (Rafik elyas)
Komentar